8 Detik

Dalam biografi Bergkamp Stillness and Speed, salah satu ceritanya saat sesi latihan adalah counter attack 8 detik. Wenger akan menaruh manusia-manusia kayu sebagai patokan posisi pemain-pemain lawan dan para pemain Arsenal akan berusaha melakukan counter attack dari belakang ke depan dalam waktu 8 detik. Dari latihan, pola ini kemudian diterapkan di pertandingan. Dari Vieira yang merebut bola, lalu bola dioper ke Bergkamp, dari Bergkamp ke Henry, dan gol! Serangan balik kilat dengan hanya sedikit operan menjadi pemandangan biasa bagi fans Arsenal di era Invincibles.

Saat melawan Marseille, gol Jack Wilshere terjadi dalam 8 detik sejak operan Mertesacker ke Giroud. Giroud lalu mengoper ke Sagna sebelum garis tengah lapangan. Sagna memberikan through ball panjang ke Wilshere yang berlari ke kotak penalti lawan, melakukan cut in, dan me-lob bola ke sudut jauh gawang dengan kaki kirinya. Gol yang mirip dengan golnya saat tampil membela tim muda Arsenal di usia 15 tahun, yang membuatnya dikenal di antara fans Arsenal. Tiga operan, delapan detik, satu gol.

Enam menit kemudian, Sagna mengoper ke Ozil, lalu dioper lagi ke Wilshere yang masuk kotak penalti yang lalu melakukan reverse pass ke Ramsey. Sayangnya tembakan Ramsey masih dapat ditangkis kiper lawan. Berapa waktu yang tercatat sejak Sagna menyentuh bola hingga tembakan Ramsey? 8 detik. Berapa operan yang dibutuhkan? Tiga. Tiga operan, delapan detik, nyaris gol.

Habis Giroud Terbitlah Wilshere

Arsenal mendominasi penuh pertandingan melawan Marseille yang tidak tampil dengan kekuatan penuh. 800 lebih operan (terbanyak di matchday Liga Champions pekan itu) dilakukan Arsenal sepanjang pertandingan. Skor 2-0 tidak menggambarkan dominasi Arsenal pada pertandingan tersebut. Ozil gagal mencetak penalti namun tetap memberikan assist kepada Wilshere di babak kedua. Dua gol Wilshere cukup untuk memastikan Arsenal tetap di puncak klasemen grup walaupun belum lolos ke babak berikutnya. Inilah Grup Neraka Liga Champions musim ini. Tiga klub bisa meraih poin yang sama (12) di pertandingan terakhir dan salah satunya mesti gugur. Arsenal tidak boleh kalah dengan selisih tiga gol dari Napoli di matchday grup terakhir bila ingin tetap lolos ke babak berikutnya.

Jack Wilshere menjadi bintang malam itu, setelah Giroud menjadi bintang pertandingan sebelumnya. Di luar dugaan saya, Wenger memilih membangku-cadangkan Cazorla daripada Wilshere. Mungkin itulah sebabnya beredar pepatah “Wenger Knows”. Ia tahu persis kondisi pemainnya sendiri dan siapa yang mesti dimainkan. Dengan kembalinya pemain-pemain Arsenal dari cedera, Wenger sekarang akan dipusingkan untuk memilih komposisi lini tengah. Total ada 11 pemain tengah/depan yang bisa dipermutasikan untuk mengisi 5 posisi selain Giroud, yang saat ini tidak tergantikan. Saat ini Podolski dan Chamberlain belum bisa bergabung, tetapi Wenger tetap harus memilih 5 di antara 9 pemain utamanya antara lain: Arteta, Flamini, Ramsey, Wilshere, Cazorla, Rosicky, Ozil, Gnabry, Walcott untuk starting line up. Empat sisanya mesti puas start di bangku cadangan. Bila kita menghitung jatah 7 pemain di bangku cadangan yang membutuhkan paling tidak 1 GK, 2 defender, dan 1 Bendtner maka salah satu dari empat pemain tengah tersebut kemungkinan bahkan tidak dapat duduk di bangku cadangan. Saat Podolski dan Chamberlain kembali dari cedera, posisi bangku cadangan Arsenal akan diperebutkan bak gamers yang berebut PS4 di Black Friday.

Adanya pilihan yang kaya lebih baik daripada tanpa pilihan, atau pilihan yang buruk. Kekayaan lini tengah Arsenal musim ini menjadi solusi atas tipisnya skuad Arsenal di beberapa musim terakhir ini. Cedera yang pasti terjadi sepanjang musim membuat Arsenal kesulitan di beberapa periode karena pemain pelapis yang ada kualitasnya tidak sebaik pemain utama. Musim ini hal itu tak akan terjadi lagi. Wenger bisa menukar Cazorla dengan Wilshere, Ramsey dengan Rosicky, Arteta dengan Flamini, dan permainan Arsenal tidak terpengaruh banyak. Bahkan ia bisa memasukkan Gnabry dan Walcott untuk menambah daya serang. Ozil pun bisa digantikan bila perlu. Hanya Giroud yang tidak tergantikan saat ini. Ini masih menjadi PR Wenger untuk transfer window Januari nanti, kecuali bila Podolski mampu bermain sebagai CF dengan baik.

Pelangi setelah November Rain

Di awal bulan ini, saya menulis prediksi hasil Arsenal di bulan yang biasanya menjadi momok klub ini. Dari 6 pertandingan di bulan November, prediksi saya adalah 4 menang dan 2 seri. Untuk sementara ini Arsenal sudah meraih 4 kemenangan dan 1 kekalahan. Bila Arsenal menang dari Cardiff City akhir pekan ini, Arsenal akan ukir 5 kemenangan dan 1 kekalahan, 1 poin lebih baik daripada prediksi saya. Dengan rata-rata perolehan 2.5 poin/game, Arsenal akan mengukir rekor terbaik di bulan November selama era tanpa trofi, di mana rata-rata perolehan nilainya di 5 musim terakhir ini hanya 1.56 poin/game. Hasil ini juga akan di atas perolehan rata-rata Arsenal sebelum November (2.44 poin/game) dan di atas form juara musim lalu (2.34 poin/game). Yang lebih menakjubkan lagi, hasil tersebut bisa diraih tanpa Walcott dan Podolski di tim utama, 2 pemain pencetak gol terbanyak Arsenal musim lalu. Mimpi Arsenal akan gelar juara liga menjadi semakin dekat bila konsistensi ini bisa dipertahankan.

Rotasi yang Tak Terelakkan

Agar prediksi di atas menjadi kenyataan, maka hasil 3 poin mesti diraih melawan Cardiff City akhir pekan ini. Tim yang berhasil menahan imbang MU pekan lalu ini bukan tim kuat seperti Southampton namun tetap mesti diwaspadai. Saat ini tidak ada pertandingan mudah di liga Inggris. Turun konsentrasi sedikit saja, akan kehilangan poin, bahkan dari tim papan bawah sekalipun. Namun kita bisa sedikit lega karena selain penuh percaya diri, skuad Arsenal musim ini hampir tidak pernah kehilangan konsentrasi semenjak kekalahan dari Aston Villa. Hal ini tercermin dari penampilan professional Szczesny dan lini pertahanan Arsenal. Tidak ada lagi kesalahan-kesalahan konyol yang dilakukan di tengah pertandingan. Perlu upaya luar biasa dari lawan untuk mencetak gol ke gawang Arsenal musim ini. Duet Mertesacker dan Koscielny telah meraih 5 clean sheet berturut-turut ketika mereka bermain bersama (Per tidak main di Old Trafford).

skuad Arsenal musim ini hampir tidak pernah kehilangan konsentrasi semenjak kekalahan dari Aston Villa

Bulan depan, skedul Arsenal akan lebih ketat daripada bulan ini. Enam pertandingan liga dan satu pertandingan UCL harus dimainkan dalam waktu 4 pekan. Rotasi pemain menjadi kunci untuk selalu meraih hasil optimal. Tidak mungkin setiap pemain diturunkan di tujuh pertandingan di bulan Desember berturut-turut. Kabar baik untuk pemain yang sering duduk di bangku cadangan. Setelah Cardiff City, Arsenal akan menjamu Hull City, lalu Everton 3 hari kemudian. Selang 3 hari kemudian bertandang ke Napoli dan 3 hari berikutnya ke Manchester City. Lima pertandingan dalam 2 minggu. Jadwal padat dan rangkaian pertandingan yang tak kalah sulit dari bulan November.

Menjadi menarik prediksi starting line up yang akan diturunkan Wenger besok. Apakah Walcott akan mendapatkan kesempatan atau Wenger kembali pada formasi pemenang? Apakah Cazorla akan diturunkan ataukah Wilshere akan dipertahankan? Flamini atau Arteta? Gibbs atau Monreal yang tampil bagus di pertengahan pekan? Begitu banyak permutasi yang mungkin. Silakan tuliskan prediksi Anda. Saya sendiri akan memilih formasi ini:

Szcezsny – Sagna, Mertesacker, Koscielny, Gibbs – Arteta, Ramsey, Ozil – Walcott, Giroud, Cazorla

Subs: Fabianski, Vermaelen, Monreal, Flamini, Wilshere, Rosicky, Bendtner

Ramsey akan tetap dimainkan karena staminanya yang fantastis, dan Ozil akan dicoba untuk melancarkan combo maut dengan Walcott. Bagaimana prediksi fellow Gooners?

Terakhir, mari berdoa untuk Pat Rice, legenda Arsenal yang juga menjadi asisten manager Wenger semenjak tahun pertamanya hingga dua musim lalu. Pat Rice saat ini sedang berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya. Sebagai bagian dari manajemen, ia adalah figur yang sangat berpengaruh bagi Arsenal di era Wenger. Loyalitas, Kesabaran, Konsistensi, adalah kualitas yang dimiliki Pat Rice. Ia sadar ia tidak dapat menjadi manager yang baik, namun ia telah terbukti sebagai asisten manager terbaik yang pernah dimiliki Wenger. Bersama Pat Rice, Wenger meraih tiga gelar juara liga, lebih baik daripada pencapaian Wenger di klub manapun.

Get Well Soon, Mr. Pat Rice!

Pat Rice, The Legend

3 thoughts on “8 Detik

  1. Pingback: Evolusi Wengerball | Jalan Arsenal

  2. Pingback: Memahami Artetaball Part 2 – Mencapai Gear 2nd dengan Thomas Partey – Jalan Arsenal

Leave a comment