PUMA dan Alexis Mulai Era Baru Arsenal

FUTURE, FOREVER,VICTORIOUS

Tanggal 10 Juli 2014 jam 11 malam hari waktu London menjadi penanda era baru Arsenal. Setelah dua puluh tahun menggunakan Nike, Arsenal pindah sponsor kostum ke Puma mulai musim ini. Perusahaan alat dan kostum olahraga milik saudaranya pendiri Adidas ini memberikan kontrak sponsorship kit tertinggi di Inggris ke Arsenal. Semalam, mereka melakukan launching kit baru Puma Arsenal secara spektakuler di atas sungai Thames. Proyeksi video ke pancuran air dengan warna dominan merah, kuning dan biru disertai narasi dari Wenger pasti menarik perhatian warga London di sekitar. Puma terkesan serius dengan launching kit baru Arsenal ini. Hashtag #StrongerTogether menjadi tema pesan malam itu selain Future, Forever, Victorious yang menjadi label untuk masing-masing kit Cup (biru), Home (merah) dan Away (kuning). Setelah itu, toko Puma di Carnaby Street dibuka untuk pembelian awal fans Arsenal yang sudah tidak sabar memakai kostum baru. Arteta, Cazorla dan Flamini dihadirkan langsung sebagai kejutan untuk fans. Walaupun Alexis Sanchez, pemain baru Arsenal tidak ada di lokasi, berita resmi transfernya telah cukup membahagiakan semua fans Arsenal malam itu.

Proyeksi Video di Pancuran Air Sungai Thames

Secara desain, kostum Puma ini terlihat lebih menarik daripada kostum Nike musim lalu (walaupun kostum Away Nike yang kemarin itu terlihat lebih bagus). Model Regular Fit juga akan terlihat bagus untuk pesepakbola yang badannya atletis. Untuk Gooners, hal ini mungkin menjadi tantangan buat kita untuk memulai diet. Terutama fans Arsenal yang sudah berkepala tiga hehe. Demi terlihat gagah berbalut kostum Puma ini, lima sampai sepuluh kilo wajib dibakar.

Favorit saya adalah baju kaos Forever alias Home dan kaos kakinya Victorious (Away). Warna kuning dengan strip biru itu terlihat sangat pas dan sungguh menggoda untuk dipakai. Secara umum ketiga tema kostum Arsenal ini masuk kategori desain yang menarik untuk dipakai komplet. Puma mesti diacungi jempol urusan desain kostum bola Arsenal pertama mereka. Launching yang spektakuler dan desain yang serius, langkah awal yang bagus untuk menjadi Stronger Together.

Alexis Sanchez

Alexis Sanchez, A Gunner

Tanpa mesti beraksi di lapangan hijau, Alexis Sanchez telah terlihat pantas sebagai seorang Gunner. Ia bertubuh kecil tapi kekar. Satu kata yang diasosiasikan Wenger dengannya bukan kecepatan, tapi Power. Alexis, demikian nama yang dipilihnya untuk di belakang kostumnya, diyakini Wenger dan Arteta akan menambah power Arsenal. Ia kuat, dan sudah pasti cepat, dua kualitas yang sangat dibutuhkan di Premier League saat ini dan kebetulan dua kualitas yang kurang dimiliki Arsenal musim lalu, saat pemain-pemain cepatnya cedera.

Sanchez dibeli Arsenal dengan nilai sekitar 30 juta pounds dari Barcelona. Saya telah menulis kemarin sedikit tentang Sanchez dan kualitasnya. Ia adalah pemain terbaik kedua Barcelona musim lalu. Barcelona menjualnya dan Fabregas untuk mendanai pembelian Suarez. Dari segi umur (25), ia lebih muda 2 tahun dari Suarez (27). Dari segi kualitas, mungkin Suarez saat ini lebih unggul. Namun saya yakin Sanchez akan mencetak gol yang lebih banyak untuk Arsenal musim ini daripada 21 gol yang dicetaknya untuk Barcelona musim lalu. Ia lebih cocok bermain di Liga Inggris dengan space yang tersedia lebih luas daripada Liga Spanyol. Kecepatan dan kekuatannya bisa dioptimalkan di liga ini. Belum lagi ditambah dengan adanya Ozil yang bermain di belakangnya dan Giroud di depannya yang doyan melakukan flick satu sentuhan. Sanchez akan memanfaatkan kedua rekan barunya ini dengan optimal. Ia adalah pemain yang kita cari-cari semenjak hengkangnya Thierry Henry ke Barcelona. Walcott sendiri yang diharapkan dapat menggantikan Henry sampai saat ini belum pernah mencapai puncak permainannya, disebabkan oleh cedera panjang. Hadirnya Sanchez bisa mengurangi beban Walcott sebagai mesin gol Arsenal.

 Tidak heran kalau Wenger menolak kesempatan membeli kembali Fabregas dengan nilai transfer yang sama bukan?

Sanchez sebagaimana Suarez musim lalu adalah tipe pemain yang dibutuhkan Arsenal dan sangat diinginkan Wenger. Tidak heran Wenger berusaha membeli Suarez musim lalu. Kita butuh striker yang bisa menciptakan peluang untuk dirinya sendiri, dan mampu memanfaatkan penuh serangan balik cepat Arsenal dengan kecepatannya. Daripada membeli Benzema ataupun Balotelli atau pemain depan murni lainnya, pemain seperti Sanchez yang bisa bermain di semua posisi di depan sebagai winger, striker utama atau second striker, akan lebih berguna untuk Arsenal saat ini. Wenger tidak usah pusing memilih antara ia dan Giroud karena mereka berdua dapat bermain bersama. Kekurangan Walcott yang tidak memiliki naluri alami pesepakbola bisa ditutup oleh Sanchez. Walcott bahkan bisa belajar dari masternya bagaimana bermain dengan lepas dan bebas sebagai seorang striker di posisi manapun di depan. Giroud akan mendapatkan sokongan yang lebih cepat dan lebih rapat daripada yang selama ini ia dapatkan dari Podolski. Dilihat dari sisi manapun Sanchez adalah pembelian sempurna untuk musim ini. Tidak heran kalau Wenger menolak kesempatan membeli kembali Fabregas dengan nilai transfer yang sama bukan? Ia menyimpannya untuk Sanchez. Sorry ya Cesc.

Apa yang dilakukan Suarez selama ini di Liga Inggris, dengan gol-gol spektakulernya, Sanchez bisa melakukannya. Tidak percaya? Lihatlah golnya ke Madrid musim lalu di mana ia mempermainkan Varane dan Lopez dengan mudahnya.

Hristo Stoichkov, legenda Barca menyesali “kebodohan” Barcelona menjual pemain terbaiknya.

Because of those who do not understand football we must sell the best player we have at Barca. The policy of Barca was always like this, they do not like great players. [Alexis] is the best player for his pace, his battling qualities. He fights for every ball, he plays for the team. I like his mentality. He is leaving with his head high. He is a decisive player.

Kebiasaan Madrid dan Barca adalah membeli bintang setiap musimnya. Selain berkompetisi di lapangan hijau, kedua klub ini juga berkompetisi soal koleksi bintang setiap musim terlepas dari kebutuhan riilnya. Neymar dan Bale musim lalu dan kemungkinan besar musim ini soal Suarez dan Falcao/ James Rodriguez. Tentunya bintang yang mereka incar adalah pemain yang sedang top. Namun untuk melakukan itu mereka juga sering melepas bintang mereka sendiri, yang kurang populer, atau yang jadi korban politik dalam klub. Sanchez dan Ozil menjadi korban dari tradisi ini, dan Arsenal dengan lihainya berhasil menampung kedua bintang ini. Bersamaan itu klub rival kita, Sp*rs dan Liverpool mesti kehilangan pemain terbaik mereka ke duo klub Spanyol tersebut. Sekali sambit, dua burung kena. Secara tidak langsung kita membantu Barca dan Madrid melemahkan rival kita di Inggris, sembari memperkuat diri dengan mendapatkan pemain terbaik kedua Barca dan Madrid. Cerdas.

Dengan trend setiap musim minimal satu pemain bintang kelas dunia (musim ini barangkali akan ada dua) dibeli dari klub kaya Eropa, mungkin kita bisa mulai booking pemain untuk satu tahun berikutnya. Mungkin fans Arsenal mulai boleh mengkhayal tentang prospek James Rodriguez bermain untuk Arsenal 2015-2016? Era baru Arsenal berkat deal sponsorship baru Emirates dan Puma memungkinkan itu terjadi. Sebagaimana yang telah dibahas saya dua tahun lalu di seri blog Model Finansial Arsenal.

Faktor Wenger

Ada persamaan transfer Ozil dan Sanchez, keduanya diyakinkan oleh Wenger sebelum mengambil keputusan besar. Tidak mudah untuk memutuskan pindah dari klub bintang sekelas Barca dan Madrid ke klub yang reputasinya di bawah itu. Untuk orang-orang pada umumnya, serasa menjadi pecundang. Agar hati bisa mantap untuk memutuskan pindah dan tetap merasa yakin dengan masa depan, mereka butuh motivasi dan penenang yang kuat. Datanglah Wenger. Dalam percakapan empat mata pribadi dengan Ozil dan Sanchez, Wenger berhasil meyakinkan mereka bahwa tidak ada manager lain yang lebih mengerti tentang mereka daripada dirinya. Wenger berhasil meyakinkan bahwa bila masa depan mereka dipercayakan di tangannya, mereka akan puas dan berkembang. Sebagaimana seorang pria yang berhasil meyakinkan kekasihnya untuk hidup bersamanya, Wenger berhasil merekrut Ozil dan Sanchez tanpa mereka harus merasakan penyesalan pindah dari klub bintang.

Sanchez bertemu dengan Wenger di Brazil, di sela-sela Piala Dunia. Dalam percakapan pribadi tersebut, Wenger meyakinkannya bahwa kualitasnya cocok untuk bermain di Liga Inggris. Tadinya ia sudah siap kembali ke Italia setelah merasa tidak dibutuhkan di Barcelona. Wenger juga mengatakan padanya kalau ia telah mengikuti karir Sanchez sejak ia bermain di River Plate, Udinese dan terakhir di Barca. Wenger menjelaskan kepadanya apa yang akan ia lakukan bila Sanchez bergabung dengan Arsenal, tentang visinya untuk Sanchez. Hal sama yang ia katakan kepada Ozil. Sanchez terpesona, pulang, merenung dan kemudian mengatakan kepada agennya: “Lupakan semua klub lain, aku ingin bermain untuk Wenger dan Arsenal.” Cinta itu tidak bertepuk sebelah tangan.

Bukan sekali dua kali ini charm Perancis-nya Wenger bekerja. Saat merekrut Ramsey juga demikian. Ia menerbangkan Ramsey ke Swiss (saat itu sama, ia sedang menjadi komentator Euro) dengan pesawat jet khusus untuk menjelaskan kepadanya rencana terhadapnya. Sebelumnya Ferguson yang juga tertarik kepada Ramsey hanya mengutus Gary Neville untuk menemuinya dan mengajaknya melihat Old Trafford dan fasilitas latihan United. Ramsey lebih merasakan “cinta” Sang Professor dan akhirnya memutuskan bergabung dengan Arsenal, melupakan United yang merupakan klub idolanya sejak kecil. Keputusan itu terbukti benar musim lalu. Ia menjadi pemain terbaik Arsenal. Kepercayaan yang didapatkan dari kesan pertama itu tidak boleh dianggap remeh. Seringkali dalam hidup kita terkesan dengan seseorang hanya dalam sekali pertemuan. Wenger berkali-kali berhasil mengesankan calon pemain-pemainnya dalam pertemuan empat mata.

Cerita Thierry Henry juga sama. Mereka bertemu secara kebetulan (atau disengaja?) di pesawat setelah partai terakhir Juventus, tujuan Paris. Wenger dan Henry bercakap-cakap dan saat itu juga Henry mengatakan ia ingin bermain untuk Arsenal. Tentunya Wenger dan Henry sudah pernah bertemu sebelumnya di Monaco namun saat itu Henry masih pemain di tim mudanya. Tanpa perlu cerita panjang lebar lagi Henry menjadi pemain terbaik dalam sejarah Arsenal, semua itu berawal dari pertemuan secara kebetulan di pesawat.

Walaupun terlihat kaku, Wenger sesungguhnya adalah pribadi yang hangat dan disenangi pesepakbola. Dalam liburan merangkap kerjanya sebagai komentator TV Perancis di Brazil, ia menghabiskan waktu dengan bermain sepakbola pantai dan makan malam bersama para mantan pesepakbola tenar. Reputasinya di sepakbola internasional cukup harum dan para pemain baik mantan maupun yang masih aktif merasa senang bisa berasosiasi dengannya. Pemain yang akan bergabung bisa melihat daftar pemain yang “dicetaknya”: Henry, Vieira, Van Persie (sayangnya), Fabregas dan menyimpulkan bahwa ia bisa berkembang di bawah asuhan Wenger. Reputasi Wenger bahkan mungkin melebihi reputasi Arsenal untuk pemain-pemain Eropa dan Amerika Latin tersebut.

Makan Es Krim bersama Mantan Bintang (Vieiri, Veron dan Fabio Cannavaro)

Sepakbola Pantai bersama Lizarazu, Wiltord, Karembeu, Diomede, Dacourt

Menjadi komentator TV sambil merekrut pemain sekelas Sanchez? Not bad, Monsieur Wenger. Sebelum pulang dari final nanti, bagaimana kalau tambah satu pemain lagi dari timnas Jerman, Boss? Agen 007 kita yang menyamar sebagai pundit bola rasanya akan kembali dengan sukses dari misinya di Brazil hari Senin nanti.

The name is Wenger, Arsene Wenger

Advertisement