Jarak Antara Harapan dan Kenyataan adalah Kekecewaan

Judul di atas adalah pepatah filosofis yang mungkin bisa digunakan untuk panduan kehidupan sehari-hari.

  • Jarak antara harapan dan kenyataan adalah kekecewaan.
  • Semakin tinggi harapan kita, semakin besar kekecewaan kita atas kenyataan yang tidak sesuai harapan.
  • Semakin kita tidak berharap, semakin mudah kita dapat menerima kenyataan. 

Postulat di atas bukan hak paten Jalan Arsenal. Bukan pertama kali dan pasti bukan untuk yang terakhir kalinya postulat di atas mengenai harapan, kenyataan dan kekecawaan akan Anda baca dalam hidup. Selalu ingatlah akan kalimat-kalimat di atas setiap Anda mengalami kekecewaan. Pasti akan berguna.

Pada tulisan terakhir di blog ini, preview pertandingan Manchester United vs Arsenal, Jalan Arsenal meramalkan pertandingan itu akan menjadi panggung untuk Özil. Sayangnya hal itu tidak terjadi. Serangan virus sebelum pertandingan yang memakan 4 korban (Mertesacker, Rosicky, Gnabry dan Arteta) mengakibatkan Mertesacker dan Rosicky harus dipulangkan lebih awal. Arteta dan Gnabry berhasil mengatasi rasa sakitnya dan akhirnya masuk ke skuad hari itu. Serangan virus itu ternyata tidak terbatas pada keempat pemain tersebut. Özil setelah pertandingan dikabarkan juga mengalami hal yang sama. Mungkin itu salah satu sebab mengapa penampilannya tidak optimal sepanjang pertandingan.

Terlepas dari serangan virus tersebut, Wenger tidak mau mencari kambing hitam di luar penampilan timnya sendiri. Menurut Wenger, para pemain Arsenal tampil agak gugup di babak pertama. Di babak kedua mereka tampil lebih baik walaupun mengejar ketertinggalan dari tim juara bertahan tampaknya lebih berat daripada tugas Arsenal di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Kegugupan pemain-pemain Arsenal menurut Wenger disebabkan oleh catatan masa lalu hasil pertandingan Arsenal di Old Trafford. Menang hanya 3 kali selama 15 tahun jelas bukan hasil yang dapat dibanggakan. Masalah psikologis ini ternyata lebih berat daripada yang kita bayangkan.

Dalam tulisan yang lalu, saya menyebutkan beberapa faktor yang mesti diatasi Arsenal untuk dapat menang di kandang MU:

“Selama Arsenal bisa membatasi jumlah tendangan bebas dan sudut untuk MU, menjaga konsentrasi penuh saat bertahan sebagaimana dua pertandingan terakhir, dan tidak memberikan MU respek yang berlebihan, Arsenal mestinya bisa menang malam ini.”

Sayangnya ketiga hal ini tidak dapat dilakukan Arsenal malam itu. Arsenal memberikan mereka tendangan sudut berulang kali dan duo SAS (Shrek and Skunk) memanfaatkannya dengan sangat baik. Tendangan sudut Rooney ke area luar zonal marking Arsenal yang berbuah gol (dicetak oleh pemain yang tak boleh disebut namanya) tentunya adalah hasil latihan mereka yang telah mempelajari pertahanan zonal marking Arsenal terhadap bola-bola mati. Demi mengalahkan Arsenal, Moyes melatih MU bak melatih tim seperti Stoke City. Mereka tahu sulit untuk mengalahkan Arsenal dalam permainan terbuka dan kesempatan terbesar adalah dengan memanfaatkan setplay. Rooney sendiri mengakui hal tersebut setelah pertandingan bahwa kelemahan Arsenal ada pada ukuran tinggi pemainnya. Ketidakhadiran Mertesacker memperbesar kelemahan ini. Stoke City 1 – 0 Arsenal.

Demi mengalahkan Arsenal, Moyes melatih MU bak melatih tim seperti Stoke City…

Setelah gol tersebut, di babak kedua praktis MU bermain bertahan dengan sesekali melakukan serangan balik. Dan mereka bertahan dengan sangat baik. Arsenal bermain lebih buruk daripada dua pertandingan sebelumnya. Faktor kelelahan ditambah serangan virus tersebut tampaknya mulai berdampak di babak kedua. Ramsey melakukan banyak sekali kesalahan dalam operan sehingga persentase keakuratan operannya adalah yang terendah sepanjang musim ini, sekitar 60%. Giroud frustrasi sejak babak pertama karena foul-foul kecil pemain MU tidak mendapatkan perhatian wasit. Özil baru tampak “hidup” di babak kedua, namun sayangnya tidak diimbangi dengan penampilan rekan-rekannya. Sementara itu di sisi kanan, Sagna terus memborbardir pertahanan MU dengan crossing-crossing yang sangat bagus tanpa adanya pemain Arsenal di ujung umpan lambung. Bendtner masuk dan tidak memberikan kontribusi apapun. Gnabry masuk dan membuat serangan Arsenal lebih hidup namun agak terlambat. Mungkin salah satu sebab ia tak masuk lebih awal daripada Bendtner adalah serangan virus yang menimpa dirinya. Di saat-saat seperti ini, kita berharap adanya pemain seperti Podolski dan Walcott yang mampu menambah daya gempur lini depan Arsenal. Sayang kedua pemain tersebut demikian lama absen musim ini. Kembalinya kedua pemain tersebut nantinya akan dirayakan seperti pemain baru, like a new signing.

Vermaelen yang menggantikan Mertesacker bermain cukup baik namun absennya ia dari skuad utama Arsenal dalam waktu yang cukup lama ada dampaknya. Pemain Arsenal lainnya rasanya sedikit kurang percaya dengan pertahanan Arsenal tanpa Mertesacker. Ketidakpercayaan ini berakibat di babak pertama, serangan yang dibangun kurang berani karena terlalu berhati-hati. Ini yang dimaksud Wenger dengan kegugupan. Pemain Arsenal bermain dengan rem tangan yang diaktifkan. Mudah-mudahan penampilan Vermaelan yang cukup baik akan menumbuhkan kepercayaan rekan-rekan terhadap dirinya dan menghilangkan kekhawatiran berlebihan ini di pertandingan-pertandingan berikutnya.

Pendek kata, pertandingan ini adalah pertandingan yang sangat mengecewakan karena hasilnya. Mengecewakan lebih-lebih karena harapan fans dan pemain Arsenal yang semakin percaya diri musim ini adalah tiga poin untuk dibawa pulang. Jarak antara harapan dan kenyataan adalah kekecewaan. Karena harapan 3 poin dan hasilnya pulang tanpa poin, kekecewaan itu makin besar. Bila harapannya hanya 1 poin, mungkin kekecewaan yang terjadi tidak akan begitu besar. Jarak ini subyektif, dan kita tentukan sendiri. Pengaturan ekspektasi konon menjadi cara mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan ini.

Karena harapan 3 poin dan hasilnya pulang tanpa poin, kekecewaan itu makin besar. Bila harapannya hanya 1 poin, mungkin kekecewaan yang terjadi tidak akan begitu besar.

Hal positifnya adalah tim ini memberikan harapan yang lebih besar karena memang kita melihat mereka mampu melakukan itu. Sebuah progress dalam hal relasi dan kepercayaan antara tim dan fans Arsenal, yang dalam beberapa musim ini tidak begitu baik. Datang ke MU dan mengambil maksimal poin mungkin tidak berani dimimpikan fans Arsenal musim lalu. Musim ini beda. Kita yakin menang dan akhirnya harus kalah dengan satu gol dari setplay. Kita membuat duo SAS MU yang katanya lebih dahsyat daripada duo SAS Kw Liverpool itu hanya mampu mengancam lewat bola mati ala Stoke City. Kita menyelesaikan pertandingan itu dalam posisi di atas angin walaupun tanpa hasil. Kebobolan hanya satu gol dalam tiga pertandingan besar berturut-turut (dalam satu minggu) dengan hasil 2 kali menang dan 1 kali kalah mungkin akan memberikan perspektif yang lebih baik. Saya memprediksi hasil ronde pertama November Rain ini adalah 2 seri dan 1 menang, total 5 poin. Arsenal berhasil meraih 6 poin dari 2 menang, 1 kalah. Kenyataan ini sudah melebihi harapan saya, maka semestinya saya happy. Bagaimana dengan Anda?

…duo SAS MU yang katanya lebih dahsyat daripada duo SAS Kw Liverpool itu hanya mampu mengancam lewat bola mati ala Stoke City…

Kekecewaan yang tersisa buat saya pribadi adalah gagalnya pertandingan tersebut menjadi panggung untuk Özil. Mungkin prediksi saya terlalu cepat. Seorang pemain yang baru mencicipi Liga Inggris kurang lebih 2 bulan dibebani tugas memimpin timnya menang atas juara bertahan di kandang mereka, mungkin terlalu cepat. Bergkamp melakukannya di Highbury saat melawan Southampton. Pertandingan berikutnya Arsenal secara kebetulan adalah pertandingan di kandang melawan Southampton. Özil punya kesempatan minggu depan untuk membuktikan dirinya sebagai pewaris resmi mahkota Bergkamp. Kalaupun itu tidak terjadi, masih ada minggu-minggu berikutnya. 🙂

Kegagalan mengakhiri musim United secara dini mungkin sedikit kita sesali, tapi sisi positifnya juga ada. Rasanya kurang seru juga bila juara bertahan tumbang di awal kompetisi. Hadirnya kembali United di persaingan puncak liga akan berdampak bagus juga untuk Arsenal. United akan mampu mencuri poin dari tim-tim seperti Chelsea, Manchester City, Liverpool, para pesaing juara musim ini. Toh kita juga tak mungkin menjadi juara musim ini di Old Trafford karena jadwal pertandingannya di bulan November ini. United kita butuhkan untuk “merampok” beberapa poin dari para pesaing juara liga Inggris di musim ini. Untuk itu, kita butuh mereka tetap kompetitif. Selisih lima poin pas rasanya, tidak terlalu jauh juga tidak terlalu dekat. Selisih sebelas poin, Ferguson akan bangkit dari kubur untuk menggantikan Moyes.

Selisih sebelas poin, Ferguson akan bangkit dari kubur untuk menggantikan Moyes.

Untuk menghibur fans Arsenal selama satu minggu ini, Jalan Arsenal akan menampilkan cuplikan-cuplikan dari biografi Dennis Bergkamp, Stillness and Speed, tentunya dalam Bahasa Indonesia. Diawali dengan resensi, beberapa chapter dari biografi tersebut akan ditampilkan di sini. Bagi yang tidak mau kena spoiler, disarankan jangan baca. Namun saya akan sebisa mungkin menulis artikel soal Bergkamp sebagaimana membuat sebuah teaser, trailer fillm. Harapannya dengan adanya artikel-artikel soal Bergkamp yang disadur dari biografinya akan semakin menarik fans Arsenal untuk membeli buku itu sendiri. Toh biografinya bukan seperti cerita fiksi, rasanya tidak ada spoiler yang perlu dikhawatirkan mengingat sebagian besar fans Arsenal pasti mengetahui jalan hidup Bergkamp. Tidak jauh dari Jalan Arsenal.

Saat ini biografi Dennis Bergkamp tersebut hanya tersedia dalam bahasa Inggris. Mudah-mudahan nanti ada penerbit Indonesia yang tertarik. Siapa yang punya link penerbit? Saya sih siap membantu menerjemahkan bila perlu. Permata yang berharga ini sangat sayang bila “disimpan” oleh kalangan terbatas. Apa yang ada di pikiran Bergkamp wajib diketahui seluruh fans Arsenal, tanpa perlu menguasai bahasa Inggris. Semoga ada penerbit buku Indonesia yang juga menjadi fans Arsenal. Kita boleh berharap, namun ingat jangan kecewa ya. Karena jarak antara harapan dan kenyataan adalah kekecewaan. Be Happy!

Advertisement