Rebuilding Arsenal Part 2
Musim ini adalah soal meletakkan pondasi. Bagaimana tim ini bisa bermain dengan komitmen, akuntabilitas, agresi dan gairah mencerminkan tim Arsenal yang sesuai dengan reputasinya, by far the greatest team the world has ever seen. Memainkan sepakbola menyerang dengan pressing dan possession yang berkepanjangan. Tentunya Arsenal berharap bisa lolos minimal top six di akhir musim agar bisa kembali bermain di kompetisi Eropa namun saya yakin dalam hati Arteta dan pemain-pemain Arsenal, top four selalu menjadi incaran mereka (no pressure, team). Di akhir Desember nanti, kita bisa lihat sejauh apa posisi Arsenal dari top four, dibanding secara relatif dengan penampilan klub-klub lainnya.
Rebuilding Arsenal
Saya menulis kutipan di atas di bulan September 2021, tentang strategi rebuilding Arsenal yang termasuk di dalamnya adalah strategi transfer pemain. Lima bulan kemudian, kita sekarang menjadi kandidat top four yang paling kuat di Premier League, bersaing dengan Manchester United dan Tottenham Hotspur yang memiliki head coach baru, dan West Ham United yang cukup stabil di musim lalu dan konsisten bertengger di posisi top four di awal musim ini.
Sebagaimana ditunjukkan tabel di atas, Arsenal berada di peringkat keenam. Namun jumlah pertandingan yang dimainkan tidaklah sama di antara keempat tim ini (24 – 27) sehingga perbandingan yang lebih akurat mengenai peringkat tim adalah dengan menggunakan konsep PPG (point per game) di mana jumlah poin yang terkumpul dibagi dengan jumlah pertandingan yang telah dimainkan sebuah tim. Dengan demikian akan didapatkan urutan peringkat klasemen sebagai berikut:
- Arsenal: 1.88
- Manchester United: 1.74
- Tottenham Hotspur: 1.68
- West Ham United: 1.67
Bagaimana bila ada fans yang berujar, “OK, Arsenal PPG-nya paling tinggi, namun 3 game in hand-nya adalah melawan Liverpool, Chelsea dan Tottenham. Bukankah itu berarti PPG-nya pasti akan turun setelah memainkan game in hand mengingat kuatnya lawan-lawan tersebut?”
Jawabannya ada pada jadwal keempat tim ini. Semua tim ini masih harus berhadapan dengan tim top three, entah satu, dua atau bahkan tiga kali. Ironisnya justru MU dan West Ham yang sudah bertanding lebih banyak saat ini, masih harus berhadapan dengan Man City, Liverpool dan Chelsea di sisa pertandingan mereka musim ini. Arsenal masih harus berhadapan dengan Liverpool dan Chelsea sementara Tottenham tinggal berhadapan dengan Liverpool. Artinya Arsenal tidak dirugikan dengan game in hand melawan tim kuat, toh semuanya juga masih harus berhadapan dengan tim-tim kuat tersebut.
Form Arsenal
Hal lain yang bisa kita pakai untuk prediksi siapa yang akan memenangkan top four race ini adalah dengan melihat trend. Dalam sepakbola, trend ini ditemukan dalam bentuk form (penampilan terakhir) sebuah tim. Saya membuat dua grafik di bawah ini untuk menggambarkan form keempat tim. Grafik pertama menunjukkan jumlah perolehan poin seiring dengan jumlah pertandingan yang dimainkan secara berurutan, terlepas dari pertandingan yang ditunda di gameweek tertentu. Sedangkan grafik kedua adalah tentang jumlah PPG-nya.
Di grafik pertama ini (silakan di-zoom in) kita bisa melihat bagaimana MU memimpin terlebih dahulu top four race ini selama 4 minggu dari GW 4 sampai dengan GW 7. Kemudian diganti dengan West Ham United yang memimpin selama 5 minggu. Conte kemudian masuk ke Spurs menggantikan Nuno dan form Spurs membaik hingga mereka sempat memimpin top four race selama 5 minggu, sementara MU semakin jelek form-nya sampai saat Rangnick bergabung dan menstabilkan form mereka. Namun Arsenal adalah tim yang paling membaik form-nya dalam 9 minggu terakhir (7W 1D 1L), tepatnya semenjak Auba dikeluarkan dari tim (lawan Southampton). Saat ini Arsenal telah memimpin selama 3 minggu dan dengan selisih poin tertinggi dari rival terdekatnya selama kompetisi ini, yaitu 5 poin untuk 24 pertandingan yang dimainkan. Artinya Arsenal harus minimal kalah sekali dan draw sekali sementara rivalnya menang terus untuk kehilangan posisi pole position dalam race to top four ini.
Sementara itu Grafik kedua menunjukkan jumlah PPG seiring dengan jumlah pertandingan yang dimainkan secara berurutan. Dengan grafik ini kita bisa melihat lebih jelas lagi bagaimana trend Arsenal menanjak sejak 3 kekalahan berturut-turut di awal musim, sementara rival-rivalnya malah menurun dan sekarang berkonsolidasi di area PPG 1.60 – 1.70. Di grafik ini, saya juga menggambarkan Zona Top Four Finish yang adalah zona dengan PPG minimal sebesar 1.75 (sama dengan 66-67 poin untuk full satu musim) yang mana merupakan perolehan poin Chelsea di dua musim terakhir untuk finish di peringkat keempat. Kita bisa melihat hanya Arsenal sekarang yang berada di dalam zona top four ini. Dari dua grafik tersebut, kita bisa simpulkan bahwa Arsenal adalah the team in form, pengumpul poin terbanyak per-pertandingan, sedang uptrend, yang menjadikannya kandidat terkuat untuk meraih peringkat keempat musim ini. Premier League Current Form Table di bawah ini juga menyimpulkan demikian, Arsenal hanya di bawah Man City dan Liverpool dalam hal perolehan poin di 10 pertandingan terakhir.
Arsenal adalah the team in form, pengumpul poin terbanyak per-pertandingan, sedang uptrend, yang menjadikannya kandidat terkuat untuk meraih peringkat keempat musim ini.
Prediksi Jumlah Poin Final
Lalu bagaimana dengan sisa pertandingan sampai akhir musim? Apakah jadwal Arsenal lebih mudah ataupun lebih berat dibanding pesaingnya? Saya membuat tabel fixtures keempat tim ini dan membuat simulasi hasil pertandingan. Dalam menebak hasil pertandingan, hendaknya kita menggunakan rules dan data masa lalu. Rules yang saya gunakan dalam simulasi ini adalah:
- Bila melawan tim top three, asumsikan semua tim pesaing top four ini akan kalah, home maupun away.
- Melihat hasil pertandingan sebelumnya lawan tim yang sama. Bila pertandingan sebelumnya away dan berikutnya home, maka hasil pertandingan sebelumnya di-upgrade. Contoh: kalau kalah telak -> tetap kalah, kalah tipis (selisih 1 gol) -> seri, kalau seri -> menang.
- Sebaliknya bila pertandingan sebelumnya home, dan sekarang away, maka hasil pertandingan berikutnya di-downgrade. Contoh: kalau menang telak -> menang, menang tipis (selisih 1 gol) -> seri, seri -> kalah.
- Penyesuaian subjektif berdasarkan form kedua tim akhir-akhir ini.
Dengan prinsip di atas, maka berikut adalah hasil prediksi saya hasil setiap pertandingan keempat tim rival top four ini:
Warna merah untuk kalah, orange untuk seri dan hijau untuk menang. Prediksi realistis saya Arsenal akan mendapatkan 8W, 4D dan 2L dari 14 laga sisa dengan perolehan poin 73 yang sudah sangat cukup untuk finish di peringkat keempat musim ini. Ini artinya dalam 14 laga sisa, Arsenal akan meraih PPG yang lebih tinggi di 14 pertandingan terakhir daripada yang dikumpulkan di 24 pertandingan sebelumnya (2.00 vs 1.88) namun lebih rendah dari 9 pertandingan terakhir di mana PPG Arsenal adalah 2.44 yang notabene adalah formnya tim kandidat juara liga, persis sama dengan PPG Man City saat ini (untuk 27 laga). Kalau mau optimis, saya rasa Arsenal bisa mengalahkan MU di kandang dan Southampton di tandang dan mengumpulkan 77 poin di akhir musim.
Di bawah Arsenal, Tottenham Hotspur akan finish di peringkat kelima. Tidak adanya partisipasi di kejuaraan Eropa dan hanya fokus di FA Cup serta liga domestik menguntungkan mereka dibandingkan MU dan West Ham. Selain itu Spurs tinggal melawan Liverpool sedangkan yang lainnya masih harus melawan Chelsea dan/atau Man City. Spurs juga memiliki jumlah pertandingan home yang lebih banyak daripada away, sedangkan yang lain sebaliknya. Namun Spurs juga tidak bisa diandalkan. Kekalahan berturut-turut lawan Southampton dan Wolves di kandang mereka memberi kesempatan untuk tim seperti Brighton dan Leicester untuk mencuri poin di kandang mereka.
MU dan West Ham memiliki fixture yang paling sulit sehingga PPG mereka saya prediksi akan drop drastis di 11 pertandingan terakhir. Masih harus melawan 3 tim top three, lalu 2 tim saingan top four, mereka akan kehilangan lebih banyak poin daripada kedua rivalnya. Lihat saja tabel prediksi saya di atas, rasanya itu sudah hasil paling optimal untuk kedua tim ini. MU bisa saja terpleset pas lawan Spurs, Leicester dan Arsenal, sedangkan West Ham bisa saja kalah lawan Spurs dan Arsenal yang akan membuat perolehan poin mereka di akhir musim di kisaran 60-an awal daripada akhir. MU finish keenam dan West Ham ketujuh.
Top Four Here We Go!
Ada beberapa fakta lain lagi yang menunjang prediksi Arsenal akan finish di peringkat keempat musim ini. Jumlah kebobolan gol misalnya. Arsenal hanya kebobolan 27 gol musim ini, hanya di atas City, Chelsea, Liverpool dan Wolves. Wolves tidak dapat bersaing di top four karena jumlah gol yang dicetaknya yang sedikit (terbukti dengan kekalahannya melawan West Ham kemarin). Sedangkan MU, Spurs dan West Ham semua kebobolan 30 gol lebih musim ini. Pertahanan Arsenal cukup solid musim ini untuk dapat bergabung dengan tim top three lainnya di posisi puncak klasemen liga musim ini dan pertahanan ini akan menjadi pondasi yang kuat untuk perkembangan tim ini di masa depan.
Attack wins you games, defence wins you titles
Sir ALEX FERGUSON
Fakta lainnya adalah penampilan cemerlang Arsenal untuk menang di dua pertandingan lawan Wolves, tim kuat yang berhasil mencuri poin (bahkan menang) dari ketiga rival Arsenal tersebut. Bandingkan pertandingan West Ham semalam melawan Wolves yang tidak full team dengan pertandingan Arsenal melawan Wolves maka Anda dapat berkesimpulan bahwa Arsenal adalah tim yang lebih baik. Arsenal mendominasi lawannya akhir-akhir ini dengan possession, shots, chances, xG berkat pressing yang terus-menerus sehingga possession bisa selalu didominasi. Bahkan saat melawan City pun, Arsenal bisa mengimbangi mereka saat bermain dengan 11 pemain. Pemahaman pemain-pemain Arsenal dengan taktik Arteta semakin matang, namun yang membuat Arsenal bisa comeback dalam beberapa pertandingan terakhir ini adalah Unity and Belief.
Pemain cadangan saat dipanggil ke lapangan pun akan berkontribusi seperti Pepe dan Nketiah. Tidak ada yang merasa ditinggalkan. Tomiyasu cedera, Cedric hadir dengan penampilannya yang jauh lebih baik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Auba pergi, Lacazette menjadi kapten yang lebih baik lagi, memberikan contoh di lapangan dengan semangat pantang menyerahnya dan duel-duelnya di lapangan hijau untuk merebut bola. Tim ini semakin ramping setelah bursa transfer Januari namun juga menjadi semakin solid apalagi semenjak training camp di Dubai. Blunder Gabriel tidak dibahas sama sekali oleh rekan-rekannya yang berfokus untuk memenangkan pertandingan. Koneksi dengan supporter semakin kuat. Banyak supporter yang nonton di stadion saat lawan Wolves mengatakan Emirates Stadium berguncang saat Laca mencetak gol seperti saat gol Welbeck lawan Leicester City di musim di mana Arsenal bersaing dengan mereka untuk perebutan juara liga. Tanpa perlu embel-embel United, klub ini sekarang sedang dalam keadaan Persatuan yang luar biasa, dari manajemen, tim pelatih, pemain sehingga supporter semua sangat solid dan bergerak maju bersama.
I am especially happy when a player individually makes an error that costs a goal, that then the team can put that aside and win the match, and never even talk about it.
MIKEL ARTETA after wolves match
Di artikel Rebuilding Arsenal pertama, saya menulis bahwa Trust itu sangat dibutuhkan dalam project rebuilding ini karena rencana ini memang akan butuh waktu, terutama karena kita membangun kembali skuad ini dengan poros pemain-pemain muda. Namun, problem dan konflik di klub rival seperti yang sekarang terjadi di MU dengan dressing room yang terbelah, ataupun di Spurs di mana Conte terang-terangan menyatakan ia lebih baik daripada klub yang sekarang mempekerjakannya, mempercepat project rebuilding Arsenal ini. Top four tentunya sekarang menjadi target Mikel Arteta dan semua pemainnya dan supporter Arsenal akan mati-matian mendukungnya saat bermain home maupun away. Ini bukan lagi soal ekspektasi atau target, ini soal Golden Opportunity, kesempatan emas yang hadir dan kita berada di posisi terdekat untuk mengambilnya. Untuk mengambil kesempatan emas ini, kita harus membuktikan diri kalau kita itu layak. Di sini pentingnya Belief. Untuk hal ini juga, tim ini tidak kurang. Bisa kita lihat di pertandingan lawan Wolves kemarin bagaimana Arsenal bisa comeback dari ketertinggalan menjadi menang melawan tim yang tidak pernah kalah ketika telah memimpin di paruh waktu musim ini.
Penutup artikel ini adalah seruan Champions League, Here We Go! Mari menjadi tim termuda di Premier League dengan manager termuda yang bisa finish di peringkat keempat, kembali ke Champions League setelah 5 musim absen, milestone pertama yang sangat penting dalam project Rebuilding Arsenal ini. Semua hal ini bisa terjadi bukan tanpa sebab. Konsistensi dan prestasi bukanlah hasil keberuntungan belaka. Di artikel berikutnya, bagian ketiga dari series Rebuilding Arsenal ini, saya akan mencoba mengupas lebih detail formula yang dipakai di balik strategi rebuilding Arsenal ini. Judul artikelnya: Shrinking to Grow.
Rebuilding Arsenal Part 3: Shrinking to Grow