Boxing Day: Pukulan KO 6 Poin

Akhir-akhir ini lagi disibukkan oleh proyek baru, sehingga sulit sekali meluangkan waktu untuk menulis preview dan review pertandingan, harap maklum ya.

Sedikit ulasan dari pertandingan melawan Chelsea yang berakhir seri 0-0. Beberapa poin penting yang menjadi catatan:

1. Kedua tim tidak memiliki top top striker

Walaupun Chelsea menghasilkan lebih banyak peluang terutama di babak pertama, dua peluang emas Giroud yang gagal diselesaikan dengan baik hampir menjadi penentu pertandingan ini. Tidak sulit kita untuk membayangkan kalau dua peluang emas tersebut akan menjadi gol bila diberikan kepada top top striker (kata “top” sengaja diulang dua kali) sekelas Suarez, Aguero, Negredo ataupun si Dutch Skunk ketika masih bermain di Arsenal. Peluang pertama Giroud hampir sama dengan yang diselesaikan si Dutch Skunk waktu melawan Everton musim 2011/2012 dan sayangnya tendangan Giroud malah melebar ke sisi tiang dekat gawang. Peluang keduanya hampir sama dengan yang didapatkan dan diselesaikan oleh Negredo saat melawan Arsenal minggu sebelumnya, yang juga gagal menjadi gol karena tendangannya masih ke arah Peter Cech. Dalam pertandingan antara dua tim yang levelnya seimbang, peluang bersih seperti ini sulit diciptakan, sehingga hasil akhir sering ditentukan oleh kualitas strikernya sebagaimana yang kita lihat saat Arsenal dibantai City minggu lalu. Aguero dan Negredo menjadi penentu kemenangan City karena clinical finish-nya berhasil memaksa Arsenal selalu ketinggalan dan dalam posisi tertekan untuk mengejar ketertinggalan. Sisanya tinggal cerita yang sudah kita miliki. Skor 6-3 seakan mengilustrasikan dominasi City padahal sesungguhnya skor itu adalah indikasi kualitas finishing kedua tim.

Tidak heran bila bulan Januari nanti, nama di puncak daftar belanja Arsenal dan Chelsea adalah seorang top top striker. Masalahnya hanyalah mencari klub yang mau menjual striker terbaik mereka di pertengahan musim

Chelsea sendiri juga tidak memiliki top top striker. Torres gagal memposisikan dirinya di area yang berbahaya dan peluang terbaik Chelsea lahir dari tendangan Frank Lampard yang masih membentur crossbar. Pertandingan ini bisa menjadi pertandingan dengan hasil yang berbeda bila salah satu tim memiliki striker sekelas Suarez, Aguero atau Negredo. City punya dua striker yang kelasnya di atas semua striker Liga Inggris dan Liverpool punya satu. Tidak heran bila bulan Januari nanti, nama di puncak daftar belanja Arsenal dan Chelsea adalah seorang top top striker. Masalahnya hanyalah mencari klub yang mau menjual striker terbaik mereka di pertengahan musim. Jangan harap Liverpool akan melakukannya musim ini.

2. Jika tidak mampu menang, jangan kalah

Ketika pertandingan memasuki menit ke-85, terlihat kedua tim memilih amankan satu poin daripada kehilangan poin sama sekali. Wenger pernah berujar saat timnya kalah melawan Dortmund setelah menit ke-85: “Jika tidak mampu menang, paling tidak jangan kalah.” Perkataan ini diterapkan dengan baik oleh kedua tim. Bahkan Mourinho juga tampaknya sadar sulit bagi timnya saat ini untuk mencuri gol di menit-menit akhir. Ia menggantikan Torres dengan David Luiz di menit ke-87 untuk amankan satu poin. Wenger sendiri tidak melakukan pergantian pemain, mungkin karena dua alasan: 1. Takut mengganggu keseimbangan tim saat itu, setiap perubahan beresiko pada kebobolan gol, 2. Kualitas penyerangan pemain di bangku cadangan juga tidak jauh berbeda dengan yang sekarang di lapangan.

Jarang sekali Wenger se-pragmatis itu namun keputusannya kali ini tampaknya tepat. Saya saat itu berpikir bila ia mengganti pemain maka paling mungkin adalah mengganti Giroud dan Rosicky. Walcott tak mungkin diganti karena dengan begitu berarti ancaman terhadap fullback kiri Chelsea akan hilang. Namun di menit ke 85 peluang Arsenal tercipta oleh kombinasi Rosicky, Gibbs dan Giroud. Itu bukti Rosicky masih cukup fresh saat itu dan Giroud bisa saja mencetak gol. Sulit melihat Bendtner atau Podolski yang belum pernah bermain sejak Agustus mampu memposisikan diri seperti Giroud sehingga peluang tersebut tercipta. Lebih baik mendapatkan satu poin dan menjaga jarak yang sama dengan Chelsea daripada kalah di pertandingan Six-Pointer ini.

3. Prediksi Desember: City dan Liverpool tampil di luar dugaan

Prediksi saya di bulan Desember meleset untuk hasil beberapa pertandingan. Yang mengejutkan tentunya kemenangan telak Liverpool atas Tottenham dan Man City atas Arsenal. MU berhasil mengembalikan formnya dan tidak heran akan menang di dua pertandingan terakhir tahun ini setelah sempat kalah dua kali berturut-turut dari Everton dan Newcastle. Yang menarik adalah lawan berikutnya Liverpool: City dan Chelsea yang keduanya adalah pertandingan Away. Mampukah Liverpool (baca: Suarez) mencuri poin dari kedua tim tersebut atau tetap kalah sesuai prediksi saya sebelumnya? Saya dengan senang hati bersedia merevisi prediksi tersebut karena berapapun poin yang dicuri Liverpool dari kedua pesaing berat tersebut menjadi sangat penting bagi Arsenal untuk kembali ke puncak klasemen. Liverpool bisa saja menang di kedua pertandingan tersebut dan tetap di puncak. Tapi secara jangka panjang, Chelsea dan City tetap lebih berbahaya dengan skuadnya yang lebih merata dan dalam.

…berapapun poin yang dicuri Liverpool dari kedua pesaing berat tersebut menjadi sangat penting bagi Arsenal untuk kembali ke puncak klasemen.

Namun kepastian ketiga pengisi empat besar klasemen tersebut pekan ini untuk drop poin tidak akan ada artinya bila Arsenal tidak menang saat melawan West Ham dan Newcastle. Di atas kertas, Arsenal mestinya mampu mengalahkan kedua tim ini, bila mampu mengatasi kendala waktu dan ruang. Selain mesti bertandang di kedua pertandingan ini, jarak waktu antara kedua pertandingan ini juga sangat berdekatan: Kamis dan Minggu. Rotasi pemain menjadi kunci bagi Wenger untuk memastikan enam poin diraih.

Preview vs West Ham

Melawan West Ham yang masih berjuang untuk mendapatkan kemenangan (dalam empat pertandingan terakhir kalah 3 kali dan seri sekali lawan Sunderland), Arsenal mesti menyerang total sejak menit pertama. Ubahlah pertandingan tandang menjadi kandang. Namun Wenger juga mesti merotasi pemainnya. Melawan West Ham yang relatif lebih mudah daripada Newcastle, mungkin inilah saatnya mengistirahatkan Ozil dan Giroud.

Ozil pertama kali mengalami berkompetisi di liga tanpa winter break dan Giroud perlu sedikit break untuk menemukan kembali ketajamannya. Podolski dan Bendtner butuh waktu bermain. Cazorla juga. Pertandingan ini menjadi saat yang pas untuk mengistirahatkan mereka untuk mengantisipasi kelelahan pemain saat melawan Newcastle yang pasti lebih berat.

Wilshere juga otomatis tidak bermain di pertandingan ini sehingga untuk melawan Newcastle Wenger bisa mendapatkan tiga pemain dalam kondisi yang lebih segar. Wenger bisa mencoba Podolski di pertandingan ini atau memberikan kesempatan kembali kepada Bendtner. Saya pribadi cenderung memasukkan Cazorla di sayap kiri, Bendtner di tengah dan Walcott di kanan. Untuk tengah Rosicky yang bermain bagus bisa meneruskan partnershipnya dengan Ramsey dan Arteta di tengah. Flamini bisa disimpan untuk Newcastle. Back four yang sama dipertahankan untuk stabilitas. Koscielny mungkin akan lebih fit saat melawan Newcastle.

Line ups: Szczesny – Sagna, Mertesacker, Vermaelen, Gibbs – Arteta, Ramsey, Rosicky – Walcott, Bendtner, Cazorla

Subs: Fabianski, Koscielny, Monreal, Flamini, Giroud, Ozil, Podolski

Line up dan bench yang cukup kuat ini mestinya mampu meraih tiga poin melawan West Ham dan bila Liverpool drop poin saat melawan Chelsea, kita akan kembali ke puncak klasemen. Saatnya Arsenal mengirimkan “Knock Out Blow” senilai 6 poin penuh ke rival-rivalnya di Boxing Day ini.

Up The Arse(nal)! #UTA

Advertisement