Panggung untuk Özil

Preview Manchester United vs Arsenal, 10 November 2013 11.10 pmSun back page   Ozil  We ll end United s season

Pagi ini Inggris diramaikan dengan headline tabloid The Sun di atas. Headline sensasional yang menyebutkan kalau Özil akan mengakhiri musim United secara dini pada pertandingan hari ini. Ternyata setelah dibaca isi beritanya, sama sekali tidak ada kata-kata dari Özil yang seperti itu. Özil hanya mengatakan kalau Arsenal akan ke United dengan target untuk menang. Seperti biasa, wartawan melakukan spin atas kutipan Özil agar tabloidnya laku di hari big match ini.

Di luar sensasi spin yang tentunya akan memancing kemarahan fans United, headline tersebut di lain sisi juga mengindikasikan kepercayaan diri penuh pemain Arsenal dan media yang mulai menganggap serius kekuatan Arsenal musim ini. Posisi unggul 5 poin di puncak klasemen dan kemenangan sensasional tengah pekan atas Dortmund telah sedikit banyak mengubah persepsi media Inggris yang awalnya skeptis dengan peluang Arsenal menjadi juara liga. Posisi United yang terpisah 8 poin saat ini dengan Arsenal dan berpotensi menjadi 11 poin bila kalah malam ini membuat wartawan berani menulis headline seperti itu. Dan memang bila MU kalah malam ini, misi untuk mengejar ketertinggalan 11 poin akan terasa lebih berat walau bukan mustahil.

Posisi unggul 5 poin di puncak klasemen dan kemenangan sensasional tengah pekan atas Dortmund telah sedikit banyak mengubah persepsi media Inggris yang awalnya skeptis dengan peluang Arsenal menjadi juara liga

Pertanyaannya adalah bisakah Arsenal menang dari Manchester United di kandangnya? Selama era Wenger, Arsenal hanya mampu menang 3 kali di Old Trafford di kompetisi liga Inggris. Pertama kali saat musim double pertama 1997/1998 dengan solo gol dari Overmars. Kedua di musim double kedua 2001/2002 lagi-lagi dengan solo gol dari Wiltord yang sekaligus memastikan Arsenal menjadi juara liga musim itu. Yang terakhir di musim 2006/2007 dengan gol dari Adebayor hasil assist Cesc Fabregas. Tiga kemenangan 1-0 selama 16 musim mencerminkan sulitnya mengalahkan Manchester United di kandangnya, di era Ferguson.

United boleh saja ganti pelatih, dan hal itu sedikit mengganggu perjalanan mereka di awal musim. Namun mereka tetap masih menyandang status juara bertahan dengan komposisi pemain yang tidak berkurang dari musim lalu, malah diperkuat dengan Fellaini dan Adnan Januzaj. Saat ini penampilan mereka mulai stabil, katanya tidak terkalahkan di 8 pertandingan terakhir (semua kompetisi). Walaupun bila dilihat lawan-lawannya dalam 8 pertandingan tersebut dan banyaknya hasil seri, tidaklah terlalu impresif. Lebih banyak D daripada W nya. Form Arsenal jelas jauh lebih mengesankan untuk saat ini. Sebagai perbandingan Arsenal menang atas Dortmund di tandang sedangkan MU hanya bisa meraih hasil seri bertandang ke Sociedad, walaupun sudah menghalalkan segala cara termasuk divingnya Ashley Young.

Namun dalam performa terbaiknya United bisa lebih berbahaya daripada Liverpool. Dan mereka pun memiliki duet SAS yang lebih berbahaya daripada SAS-nya Liverpool. Shrek and Skunk (nama panggilan untuk Rooney dan Van Persie) jauh lebih berbahaya daripada Suarez dan Sturridge dari segi track record mereka melawan Arsenal. Bila Suarez dan Sturridge punya kecepatan, Rooney dan Van Persie punya intuisi dan hawa pembunuh yang dahsyat bila berada di kotak penalti lawan. Mertesacker dan Koscielny mesti ekstra hati-hati dan tampil penuh konsentrasi untuk mencegah mereka mencetak gol malam ini.

Bila pola serangan Liverpool minggu lalu agak monoton dengan bola-bola ke Suarez dan Sturridge yang sudah bisa ditebak, MU akan lebih menyerang lewat sayap. Fullback mereka akan overlapping dengan pemain sayap dalam formasi 4-4-2. Crossing Evra terutama sangat berbahaya. Januzaj juga telah memberikan beberapa indikasi kalau ia bukan hanya sebatas pemain potensial seperti Macheda beberapa musim lalu, namun juga dapat memberikan hasil nyata di lapangan lewat crossing dan umpan through ball-nya yang cantik. Mereka juga sangat berbahaya saat eksekusi bola mati. Rooney telah mencetak beberapa gol dari tendangan bebas. Musim lalu United praktis menjuarai liga mengandalkan efektivitas setplay mereka. Tendangan sudut, tendangan bebas dan tendangan penalti (untuk yang satu ini mudah-mudahan sedikit berkurang dengan perginya Fergie).

MU hanya bisa meraih hasil seri bertandang ke Sociedad, walaupun sudah menghalalkan segala cara termasuk divingnya Ashley Young

Prediksi formasi United malam ini:

De Gea – Smalling Ferdinand Vidic Evra – Valencia Carrick Fellaini Januzaj – Rooney RVP

Rafael, Evans dikabarkan cedera sedangkan Carrick, Cleverly, Welbeck juga masih akan menjalankan fitness test.

Untuk Arsenal, Flamini dan Wilshere dikabarkan ikut dalam skuad yang berangkat ke Manchester. Prediksi formasinya sebagai berikut:

Szczesny – Sagna Mertesacker Koscielny Gibbs – Flamini Arteta – Ramsey Özil Cazorla – Giroud

Flamini perlu dipasang untuk membantu fullback Arsenal saat MU menyerang lewat sayap. Pada pertandingan melawan Liverpool dan Dortmund terlihat kekurangan kecepatan Arteta beberapa kali memberikan peluang untuk lawan di kotak penalti. Selain itu Özil dan Cazorla yang harus turun membantu pertahanan di sayap mengurangi potensi Arsenal dalam penyerangan. Adanya Flamini memungkinkan Ramsey, Özil dan Cazorla fokus pada penyerangan dan pressing agar transisi dari pertahanan ke penyerangan bisa dilakukan dengan lebih cepat. Secara kemampuan teknik, skuad Arsenal kali ini lebih baik daripada MU. Kecuali penyerang mereka yang relatif lebih baik, Arsenal jauh lebih unggul di lini tengah. One touch football yang agak sulit dimainkan melawan Dortmund akan kembali di pertandingan ini. MU bukan tim yang melakukan pressing dengan intensitas tinggi. Bila Carrick tidak bermain, mereka malah akan mendapatkan masalah baru dalam sirkulasi dan distribusi bola. Dengan pressing tinggi yang dilakukan 4 pemain penyerang Arsenal terhadap lini tengah United, Arsenal akan mendominasi penguasaan bola dan adanya Flamini dan Arteta sebagai double pivot dapat mengatasi serangan balik MU dari sayap.

Selama Arsenal bisa membatasi jumlah tendangan bebas dan sudut untuk MU, menjaga konsentrasi penuh saat bertahan sebagaimana dua pertandingan terakhir, dan tidak memberikan MU respek yang berlebihan, Arsenal mestinya bisa menang malam ini.

Dalam pertandingan di Old Trafford sebelumnya, Arsenal terlalu memberikan respek kepada tim baru mantan kaptennya. “Hadiah” yang diberikan Vermaelen kepada Van Persie di menit-menit awal pertandingan “membunuh” pertandingan itu. Belum lagi insiden Andre Santos yang mengajak RVP tukaran kaos di saat turun minum. Pada pertemuan berikutnya di kandang Arsenal, Sagna lagi-lagi memberikan hadiah penalti kepada RVP sehingga skor menjadi 1-1. Namun di pertandingan malam ini, saya yakin respek terhadap RVP telah dapat dihilangkan. Itu karena satu nama: Mesut Özil.

Hadirnya Özil di Arsenal bersamaan dengan Fellaini di MU membuat surat terbuka RVP kepada dunia yang meragukan Arah dan Ambisi mantan klubnya itu menjadi lucu

Musim lalu Arsenal kehilangan aura bintang dengan hengkangnya pemain terbaiknya. Musim ini Arsenal kedatangan salah satu pemain terbaik dunia, Mesut Özil. Hadirnya Özil di Arsenal bersamaan dengan Fellaini di MU membuat surat terbuka RVP kepada dunia yang meragukan Arah dan Ambisi mantan klubnya itu menjadi lucu, setahun kemudian. Lebih lucu lagi ketika MU menunjuk Moyes sebagai pengganti Ferguson, yang sempat berjanji kepada Van Persie ia tak akan pensiun. Mungkinkah arah dan ambisi klub yang dimaksud Van Persie dapat diwakilkan oleh Moyes dan Fellaini?

Kita tak punya banyak waktu untuk memeriksa kondisi little boy inside Van Persie sekarang. Ia sendiri yang telah membakar jembatan antara dirinya dengan klub, termasuk dengan rekan setimnya. Di muka umum ia meragukan mereka memiliki kapasitas untuk menjadi juara. Ia juga seakan “menampar” muka manager yang telah demikian mempercayainya, yang mengubahnya dari anak muda bertalenta namun bermasalah dari Belanda menjadi salah satu striker yang paling ditakuti di dunia. Walaupun ia mendapatkan medali gelar yang selama ini ia impikan, potensinya untuk menjadi legenda Arsenal hilang bersamaan dengan ingatan kita akan kontribusinya (termasuk cederanya) selama di Arsenal lewat aksi memalukan untuk memaksakan kepindahan ke rival yang paling dibenci seluruh pendukung klub.

Sekaranglah saatnya mantan rekan setimnya membuktikan kalau ia salah. Bahwa Arsenal adalah tim yang sedang menanjak sedangkan MU adalah tim yang sedang merosot. Tidak ada cara yang lebih baik selain menambah jarak 8 poin saat ini menjadi 11 poin saat pertandingan usai.

Dennis Bergkamp dan Mesut Özil

Setelah membaca biografi Dennis Bergkamp, Stillness and Speed, pikiran saya tidak bisa lepas dari Mesut Özil. Banyak kemiripan Bergkamp dengan Özil. Mereka sama-sama perfectionist, introvert, jenius, dan memiliki first touch yang bagaikan sentuhan dewa sepakbola. Bergkamp melihat dirinya dalam diri Mesut Özil. Ia melihat first touch yang sama. Bergkamp mengakui sendiri dalam biografinya bahwa sejak muda ia bukanlah pemain yang suka dribbling atau pamer skill seperti Zidane misalnya. Ia terobsesi dengan kontrol bola, dengan first touch. Di awal cerita, ia yang masih anak-anak melatih kontrol bolanya lewat memantulkan bola ke tembok. Dari sana ia bereksperimen soal sudut sentuhan kaki dengan bola, bagaimana spin bola, cara trapping bola yang sempurna di udara. Sebuah biografi yang luar biasa yang membawa kita masuk ke alam pikiran seorang jenius sepakbola yang juga legenda Arsenal. Suatu hari saya akan mencoba menulis resensinya di sini.

Selain first touch yang sempurna, Bergkamp juga melihat visi sepakbola yang mirip pada Özil. Menurutnya Özil mampu melihat permainan sampai beberapa langkah ke depan. Ia mampu memprediksi apa yang akan dilakukan rekannya dan lawan untuk beberapa langkah ke depan sebelum ia melakukan operan. Ia akan memberikan operan yang terbaik kepada rekannya sehingga tidak dibutuhkan banyak sentuhan untuk mencetak gol. Operan yang juga membelah pertahanan lawan. Özil sebagaimana Bergkamp adalah master ruang dan waktu. Mereka menciptakan ruang dan waktu untuk dirinya dan rekan-rekannya. Hal ini dikonfirmasi dari wawancara David Winner (penulis biografi Bergkamp) dengan rekan-rekan Arsenalnya seperti Vieira, Wright dan Henry. Dan Bergkamp yang jarang memuji pemain bola lainnya, melihat hal yang sama pada Özil dan mengatakannya pada media secara terbuka.

Tidak ada panggung lain yang lebih cocok untuk seorang jenius seperti Özil selain rumahnya juara bertahan. Walaupun Özil telah tampil cukup baik dengan beberapa gol dan assist dalam dua bulan ini, ia belum memperlihatkan 100% kemampuannya bersama Arsenal. Sebagai penantang utama Liga Inggris musim ini, Özil bersama rekan-rekan Arsenal-nya berkesempatan menegaskan terjadinya pergeseran kekuatan sepakbola Inggris dari Manchester ke North London. Walaupun hasil maksimal telah diraih dari Liverpool dan Dortmund, rasanya belum sempurna kelulusan Arsenal dari ujian publik sebelum mengalahkan sang juara bertahan, di kandang mereka. Panggung ini memang diciptakan untuk Özil, tinggal ia menjawabnya.

Let’s end United season at their home.

Mati Satu Tinggallah Lima

One down, five to go.

Dalam tulisan saya sebelumnya, November Rain Arsenal, prediksi saya kita akan mendapatkan 4 kemenangan dan 2 seri dari 6 pertandingan vital di bulan November ini. Hebatnya Arsenal melampaui prediksi saya dengan mengalahkan Liverpool 2-0 akhir pekan lalu. Mampukah kita mengulanginya lagi malam ini?

Kunci kemenangan Arsenal atas Liverpool sebagian besar sudah diulas di artikel preview sebelum pertandingan, dan Arsenal melakukannya dengan sangat baik. Arsenal tidak mengubah formasinya untuk menyesuaikan dengan formasi 3-5-2 Liverpool. Itu bukan gaya Wenger. Wenger akan memaksakan dominasi timnya atas tim lawan dan melakukan sedikit penyesuaian pada penampilan personel di lapangan. Yang dlakukan Arsenal dengan sangat baik adalah eksploitasi wing back Liverpool dan melakukan pressing di lapangan lawan sehingga berkali-kali memaksakan turnover di area Liverpool.

Arsenal berhasil memotong supply bola ke duet SAS (peran besar MotM saya malam itu: Arteta), dan sesuai prediksi saya Liverpool tidak akan dapat mencetak gol bila SAS tidak mendapatkan bola. Ketergantungan Liverpool yang demikian tinggi pada SAS menjadikan mereka two men team. Bahkan yang menariknya duet SAS ini berubah menjadi ASS di penghujung pertandingan. Konflik Antara Suarez dan Sturridge hampir terjadi ketika salah satu anggota “duet” ini komplain kepada rekannya karena tidak diberikan operan. Catatan statistik menyatakan hanya 4 operan yang terjadi antara dua anggota duet ini sepanjang pertandingan. Empat. Lebih mirip dua solo yang kebetulan tampil bareng daripada duet maut.

Ketergantungan Liverpool yang demikian tinggi pada SAS menjadikan mereka two men team

Pergerakan pemain tengah Arsenal dan operan one-two mereka terlalu sulit diikuti Liverpool. Dan kelemahan bermain dengan 3 CB ini adalah mereka akan kekurangan satu pemain untuk melakukan marking pemain Arsenal di luar kotak penalti. Tiga CB Liverpool cenderung melakukan zonal marking di dalam kotak penaltinya dan Giroud selalu memenuhi perhatian mereka. Mereka gagal mengawasi pergerakan Cazorla, Ozil, Ramsey, Rosicky yang bermain mengisi kekosongan antara dua lini Livepool belum lagi overlapping Gibbs dan Sagna di sayap. Sedangkan wingback Liverpool, Cisokkho dan Flanagan sering terlambat turun untuk tracking pemain Arsenal. Crossing Sagna ke area di belakang Giroud yang tidak diisi pemain Liverpool (3 CB semuanya di depan Giroud) berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Cazorla. Sementara untuk gol kedua, perhatian Gerrard dan Lucas Leiva tersita oleh Ozil sehingga Ramsey punya waktu banyak saat menyambut operan Ozil untuk menghitung satu, dua, tiga… lalu menendang bola secara bersih dan terukur. Dari segi jumlah, pemain Liverpool akan selalu kalah di lini tengah dengan formasi ini dan 3 CB di belakang serasa sia-sia dalam menghadapi pola serangan Arsenal yang lebih banyak mengacak-acak ruang antara lini pertahanan dan tengah Liverpool.

Ramsey punya waktu banyak saat menyambut operan Ozil untuk menghitung satu, dua, tiga… lalu menendang bola secara bersih dan terukur

Liverpool sempat mengubah formasi menjadi 4-4-2 di babak kedua namun hal itu tidak berpengaruh banyak karena Arsenal kembali mencetak gol. Masuknya Coutinho memang memberikan beberapa peluang kepada Liverpool namun catatan saya hanya dua peluang bersih yang mungkin menghasilkan gol di babak kedua, yaitu tembakan Suarez yang dikomplain Sturridge dan bola dari first touch Sturridge yang disamber Suarez di luar dugaan rekannya (lihat polanya? “Duet” mitos?) dan tendangannya mengenai tiang gawang luar. Foul Sagna terhadap Suarez yang diambil cepat oleh Suarez meskipun tahu wasit telah meniup peluit dan akan mengkartu-kuningkan Sagna, sama sekali bukan peluang gol. Pemain Arsenal berhenti mengejar bola setelah mendengarkan bunyi peluit tersebut. Hanya imajinasi dalam level tinggi yang berpikir itu adalah peluang gol.

Dua peluang bersih Liverpool dibandingkan dua peluang Giroud, dua tembakan Ozil ke kiper, satu tembakan Ramsey ke kiper, dan satu tembakan Rosicky yang ditepis kiper, plus dua gol Arsenal. Jelas dari segi peluang bersih, Arsenal lebih unggul. Dan keunggulan itu tercermin dalam jumlah gol yang tercipta malam itu. Arsenal 2, Liverpool 0.

Bukan Liverpool yang lemah, namun Arsenal musim ini memang bukan lagi sekedar pesaing untuk empat besar

Namun jangan salah artikan bahwa artikel ini menganggap remeh Liverpool. Jelas tidak. Liverpool adalah tim yang bagus. Mungkin untuk musim ini dari lawan-lawan yang sudah dihadapi Arsenal, hanya Dortmund yang lebih baik daripadanya. Liverpool jelas dapat dianggap salah satu kandidat empat besar EPL. Sebuah peningkatan mengingat telah cukup lama Liverpool tidak lagi bersaing di kompetisi Liga Champions (tepatnya 4 musim). Bukan Liverpool yang lemah, namun Arsenal musim ini memang bukan lagi sekedar pesaing untuk empat besar.

Apabila Arsenal saat ini memimpin dengan cukup nyaman di EPL, tidak demikian halnya dengan di grup neraka Champions League. Bila Arsenal gagal mendapatkan satu poin pun dari pertandingan malam ini melawan Dortmund, maka Arsenal mungkin hanya akan finish di posisi runner-up walaupun menang di dua pertandingan terakhir. Satu poin adalah hasil minimal untuk malam ini dan tiga poin adalah balas dendam yang memuaskan.

Sulit membuat preview untuk pertandingan ini selain Arsenal rasanya akan mengulang formasi yang sama saat melawan Liverpool. Gibbs dikabarkan bisa ikut tim ke Dortmund dan Gnabry juga masuk cadangan. Bila Gibbs cukup fit, ia akan dimainkan dan bila tidak, Monreal adalah pengganti yang lebih dari cukup. Arsenal akan kembali mengandalkan 5 pemain tengahnya untuk mendominasi lapangan tengah di Dortmund.

Arsenal sudah mendapatkan pelajaran fatal saat bermain di kandang 2 minggu lalu. “If you can’t win, at least don’t lose,” kata Wenger. Pepatah sederhana ini mesti dijalankan malam ini. Permainan yang lebih hati-hati seperti saat melawan Muenchen musim lalu bisa diperagakan kembali. Level permainan Arsenal dan Dortmund tidak berbeda jauh. Bedanya adalah 80.000 supporter Dortmund yang jauh lebih gila dan militan daripada dukungan di Emirates Stadium. Saya akan sangat puas dengan hasil satu poin di pertandingan ini. Namun kalau Arsenal kembali bisa mematahkan prediksi, kenapa tidak?

Update sedikit soal Dortmund:
Klopp mengatakan ia suka pemainnya berlari lebih banyak daripada pemain lawan. Ia lebih suka musik heavy metal daripada orkestra (perumpamaannya untuk Wengerball). Wenger membalasnya dengan mengatakan bukan soal berapa banyak/jauh larinya yang penting, tapi bagaimana pemain berlari. Seringkali tim yang berlari lebih banyak justru kalah dalam pertandingan. Malam ini Arsenal bisa membuat pemain-pemain Dortmund berlari tanpa hasil bila kita bisa kembali memainkan “pinball”, membiarkan mereka mengejar bayangan bola.

Jika Arsenal bisa menguasai lebih banyak bola, melakukan pressing 3 detik recovery setiap kehilangan bola, dan kembali mempertahankan shape bila gagal merebut kembali bola, lalu membunuh lewat counterattack, maka besar kemungkinan Arsenal mampu mengalahkan Dortmund. Wenger pasti sudah mempelajari video saat Monchengladbach mengalahkan Dortmund musim ini. Mereka mengalahkan Dortmund dalam permainannya sendiri, serangan balik yang cepat. Szczesny paling tidak mesti tampil sebaik Ter Stegen malam ini.

Terus terang, sulit mencari kelemahan finalis Liga Champions musim lalu. Namun hal yang sama juga dapat dikatakan untuk juara Liga Champions yang kita kalahkan di kandangnya sendiri. Tim ini sejak kemenangan fenomenal tersebut bila tidak melakukan kesalahan, bisa mengalahkan siapa saja. Itu yang mesti diyakini setiap pemain Arsenal di lapangan.

Bila Arsenal dapat menang malam ini, empat pertandingan sisa di bulan ini akan dihadapi dengan kepercayaan diri yang makin tinggi lagi. Ada harapan nyata kalau November Rain akan berubah menjadi Sweet November.

Come On You Gunners!

SAS Bertemu Godzilla

Preview Arsenal vs Liverpool, 3 November 2013 12:30 am

Godzilla

Liverpool boleh saja terkenal dengan duet SAS-nya. Tapi bisakah pasukan khusus Inggris tersebut melawan Kaiju terbesar, terseram, terdahsyat dalam sejarah, si Godzilla? No chance at all.

Ups sorry, bukan Godzilla itu yang dimaksud tapi yang di bawah ini.

Arsenal Godzilla

Pertemuan melawan Liverpool ini adalah pertemuan pertama Arsenal sejak mempermalukan mereka dengan bid 40 juta + 1 pound di transfer window musim panas. John W. Henry, pemilik Liverpool sampai mempertanyakan apa yang dihisap Stan Kroenke sehingga melakukan penawaran tersebut. Tenang John, Stan Kroenke hanya menghisap cigar, bukan ganja. Itulah nilai tawar kami pada pemain terbaik Liga Inggris musim lalu. Tentu engkau boleh menolaknya, dan kami hargai sikap itu. Arsenal lalu beralih kepada target 40 jutaan lainnya, Mesut Ozil, dan mendapatkannya. Saat ini Arsenal hanya tertarik shopping di butik mewah, tak lagi mencari-cari barang diskonan di ITC jadi jangan salahkan kami bila pemain terbaikmu sempat kami tawar.

Suarez lalu berontak. Apa boleh buat, ia merasa kesempatan untuk meraih trofi juara dan bermain di Liga Champions dapat disediakan Arsenal daripada timnya. Liverpool bergeming dan tetap ngotot tak akan menjual ke rivalnya (mungkin mereka salah anggap Arsenal sebagai Everton). Kredit untuk Liverpool, mereka berhasil mempertahankan Suarez dan saat ini bersama Sturridge menjadi duet termaut di Liga Inggris, paling tidak versi media.

Saat ini Arsenal hanya tertarik shopping di butik mewah, tak lagi mencari-cari barang diskonan di ITC

Duet SAS ini sudah menghasilkan 14 gol. Angka yang fantastis memang dan jauh di atas perolehan gol striker klub lainnya. Namun ada fakta yang diabaikan bahwa selain duet SAS, hanya ada 2 pemain Liverpool lainnya yang mencetak gol, yaitu Gerrard (2) dan Victor Moses (1). Jadi ketergantungan Liverpool terhadap SAS sangat tinggi. Bandingkan dengan Arsenal yang mencetak 20 gol dengan distribusi yang lebih merata: Giroud (5), Ramsey (5), Ozil (2), Wilshere (2), Podolski (2), Gnabry (1), Arteta (1), Sagna (1), Mertesacker (1). Total ada 4 pemain Liverpool yang sudah mencetak gol sedangkan Arsenal 9 pemain. Dari segi assist, Arsenal lebih menonjol dengan Ramsey dan Giroud masing-masing menyumbangkan 4 assist dan Ozil 3 assist sementara Suarez baru memberikan 1 assist dan Sturridge 2 assist. Statistik ini menunjukkan memang duet striker Liverpool sangat berbahaya namun itu juga berarti bila Arsenal dapat menghentikan supply bola ke duet striker ini, maka Arsenal dapat mencegah Liverpool mencetak gol.

Player Statistics

Player Statistics – sumber: whoscored.com

 bila Arsenal dapat menghentikan supply bola ke duet striker ini, maka Arsenal dapat mencegah Liverpool mencetak gol.

Dari sisi Liverpool, mereka harus mengawasi pemain depan dan tengah Arsenal secara lebih merata. Giroud, Ramsey, Ozil, Wilshere sama-sama bisa mencetak gol dan memberikan assist. Sehingga perhatian pemain bertahan Liverpool harus dibagi kepada 4 pemain ini. Belum lagi adanya Cazorla, pemain terbaik Arsenal musim lalu yang baru kembali dari cedera. Perhatian pertahanan Liverpool akan lebih tersebar daripada perhatian pertahanan Arsenal. Kunci pertandingan ini ada pada bagaimana Koscielny bisa membungkam Suarez tanpa harus menghadiahkannya penalti (ingat kebiasaannya belum hilang) dan untuk Mertesacker dan Arteta memotong operan ke lini depan Liverpool. Bila tugas ini bisa dijalankan dengan baik, serahkan bola kepada Godzilla. Kaiju kita akan memporak-porandakan pertahanan Liverpool tanpa ampun.

Walaupun dalam tulisan saya sebelumnya November Rain Arsenal, saya prediksikan hasil seri untuk pertandingan ini, namun kemungkinan menang Arsenal tetap ada. Liverpool musim ini memang tampil cukup impresif dengan berada di peringkat ketiga dan terpaut hanya 2 poin dari Arsenal, namun penampilannya belum sekonsisten Arsenal sejauh ini. Selain kemenangan dari klub juara yang pesakitan, Liverpool belum menang dari klub 10 besar lainnya. Seri melawan Swansea dan kekalahan dari Southampton menunjukkan ada kelemahan dalam penampilan Liverpool bila melawan tim lumayan. Arsenal sendiri di liga Inggris amat konsisten sejak kekalahan dari Aston Villa di pekan pertama. Dan konsistensi Arsenal akan kembali diuji bulan ini oleh klub-klub “besar”.

Untuk starting line up malam ini, formasi 4-2-3-1 Arsenal akan berhadapan dengan 3-5-2 Liverpool. Flamini dan Gnabry yang masih belum bisa bermain menyebabkan Wenger tak punya pilihan lain selain memainkan Ramsey dan Arteta di lini tengah. Ozil, Wilshere dan Cazorla akan mengisi tiga posisi AM di belakang Giroud. Arsenal kembali akan bermain sempit dan mengandalkan fullback untuk memberikan “lebar” dalam permainan. Line up Arsenal akan seperti ini:

Szczesny – Sagna Mertesacker Koscielny Gibbs – Ramsey Arteta – Wilshere Ozil Cazorla – Giroud

Cadangan: Fabianski, Monreal, Vermaelen, Rosicky, Ryo, Bendtner, Jenkinson/Hayden/pemain muda lainnya

Starting line up Arsenal cukup tangguh namun bangku cadangannya sedikit lebih lemah dari biasanya. Hanya Rosicky dan Monreal yang punya kualitas yang hampir sama dengan pemain inti. Mudah-mudahan tidak terjadi cedera selama 90 menit pertandingan ini.

Prediksi line up Liverpool:

Mignolet – Toure Skrtel Sakho – Johnson Henderson Leiva Gerrard Cisokkho – Sturridge Suarez

Coutinho dan Moses di bangku cadangan dan mungkin saja dimainkan menggantikan Henderson atau Cisokkho.

Menghadapi formasi tiga CB Liverpool, Arsenal mesti memanfaatkan lebar lapangan. Sayangnya Arsenal tidak memiliki pemain sayap murni. Ozil dan Ramsey mesti sering drift ke sayap untuk stretching posisi pemain Liverpool, menggantikan peran Sagna dan Gibbs yang mesti lebih berhati-hati terhadap kecepatan Sturridge dan Suarez. Penampilan melawan Napoli bisa diulang di pertandingan ini. Menekan lawan dari awal, memaksa lawan melakukan kesalahan dan transisi yang cepat dari pertahanan ke penyerangan untuk menyerang 3 CB Liverpool adalah kuncinya. Liverpool sendiri akan bermain lewat long ball dari Gerrard yang akurat dan memanfaatkan kecepatan SAS. Di sini peran Gibbs dan Sagna amat penting. Jangan sampai kesalahan melawan Dortmund terulang, ketika fullback maju dua-duanya dan terlambat cover belakang.

Formasi apapun yang digunakan, pertandingan ini akan ditentukan oleh detail-detail kecil. Kesalahan sekecil apapun dalam pertandingan level top akan dimanfaatkan oleh lawan. Arsenal mesti percaya diri dengan formasi dan gaya permainan sepakbola mereka dan tidak terlalu terpengaruh dengan gaya lawan. Operan satu dua sentuhan Arsenal yang secepat kilat akan efektif melawan siapapun selama ada kepercayaan diri di semua pemain Arsenal. Ozil dan Cazorla belum memperlihatkan permainan terbaiknya di beberapa pertandingan sebelumnya. Mungkinkah malam ini mereka berdua ditambah Giroud akan bertransformasi menjadi Godzilla? Striker manapun akan sumringah bila bermain di depan dua pencipta kesempatan terbanyak di liga Eropa dan liga Inggris musim lalu.

Kemenangan Arsenal dalam pertandingan ini akan menyadarkan Rodgers kalau kita bukanlah rivalnya. Masak Kaiju mau dianggap selevel pasukan khusus manusia?