Boxing Day: Pukulan KO 6 Poin

Akhir-akhir ini lagi disibukkan oleh proyek baru, sehingga sulit sekali meluangkan waktu untuk menulis preview dan review pertandingan, harap maklum ya.

Sedikit ulasan dari pertandingan melawan Chelsea yang berakhir seri 0-0. Beberapa poin penting yang menjadi catatan:

1. Kedua tim tidak memiliki top top striker

Walaupun Chelsea menghasilkan lebih banyak peluang terutama di babak pertama, dua peluang emas Giroud yang gagal diselesaikan dengan baik hampir menjadi penentu pertandingan ini. Tidak sulit kita untuk membayangkan kalau dua peluang emas tersebut akan menjadi gol bila diberikan kepada top top striker (kata “top” sengaja diulang dua kali) sekelas Suarez, Aguero, Negredo ataupun si Dutch Skunk ketika masih bermain di Arsenal. Peluang pertama Giroud hampir sama dengan yang diselesaikan si Dutch Skunk waktu melawan Everton musim 2011/2012 dan sayangnya tendangan Giroud malah melebar ke sisi tiang dekat gawang. Peluang keduanya hampir sama dengan yang didapatkan dan diselesaikan oleh Negredo saat melawan Arsenal minggu sebelumnya, yang juga gagal menjadi gol karena tendangannya masih ke arah Peter Cech. Dalam pertandingan antara dua tim yang levelnya seimbang, peluang bersih seperti ini sulit diciptakan, sehingga hasil akhir sering ditentukan oleh kualitas strikernya sebagaimana yang kita lihat saat Arsenal dibantai City minggu lalu. Aguero dan Negredo menjadi penentu kemenangan City karena clinical finish-nya berhasil memaksa Arsenal selalu ketinggalan dan dalam posisi tertekan untuk mengejar ketertinggalan. Sisanya tinggal cerita yang sudah kita miliki. Skor 6-3 seakan mengilustrasikan dominasi City padahal sesungguhnya skor itu adalah indikasi kualitas finishing kedua tim.

Tidak heran bila bulan Januari nanti, nama di puncak daftar belanja Arsenal dan Chelsea adalah seorang top top striker. Masalahnya hanyalah mencari klub yang mau menjual striker terbaik mereka di pertengahan musim

Chelsea sendiri juga tidak memiliki top top striker. Torres gagal memposisikan dirinya di area yang berbahaya dan peluang terbaik Chelsea lahir dari tendangan Frank Lampard yang masih membentur crossbar. Pertandingan ini bisa menjadi pertandingan dengan hasil yang berbeda bila salah satu tim memiliki striker sekelas Suarez, Aguero atau Negredo. City punya dua striker yang kelasnya di atas semua striker Liga Inggris dan Liverpool punya satu. Tidak heran bila bulan Januari nanti, nama di puncak daftar belanja Arsenal dan Chelsea adalah seorang top top striker. Masalahnya hanyalah mencari klub yang mau menjual striker terbaik mereka di pertengahan musim. Jangan harap Liverpool akan melakukannya musim ini.

2. Jika tidak mampu menang, jangan kalah

Ketika pertandingan memasuki menit ke-85, terlihat kedua tim memilih amankan satu poin daripada kehilangan poin sama sekali. Wenger pernah berujar saat timnya kalah melawan Dortmund setelah menit ke-85: “Jika tidak mampu menang, paling tidak jangan kalah.” Perkataan ini diterapkan dengan baik oleh kedua tim. Bahkan Mourinho juga tampaknya sadar sulit bagi timnya saat ini untuk mencuri gol di menit-menit akhir. Ia menggantikan Torres dengan David Luiz di menit ke-87 untuk amankan satu poin. Wenger sendiri tidak melakukan pergantian pemain, mungkin karena dua alasan: 1. Takut mengganggu keseimbangan tim saat itu, setiap perubahan beresiko pada kebobolan gol, 2. Kualitas penyerangan pemain di bangku cadangan juga tidak jauh berbeda dengan yang sekarang di lapangan.

Jarang sekali Wenger se-pragmatis itu namun keputusannya kali ini tampaknya tepat. Saya saat itu berpikir bila ia mengganti pemain maka paling mungkin adalah mengganti Giroud dan Rosicky. Walcott tak mungkin diganti karena dengan begitu berarti ancaman terhadap fullback kiri Chelsea akan hilang. Namun di menit ke 85 peluang Arsenal tercipta oleh kombinasi Rosicky, Gibbs dan Giroud. Itu bukti Rosicky masih cukup fresh saat itu dan Giroud bisa saja mencetak gol. Sulit melihat Bendtner atau Podolski yang belum pernah bermain sejak Agustus mampu memposisikan diri seperti Giroud sehingga peluang tersebut tercipta. Lebih baik mendapatkan satu poin dan menjaga jarak yang sama dengan Chelsea daripada kalah di pertandingan Six-Pointer ini.

3. Prediksi Desember: City dan Liverpool tampil di luar dugaan

Prediksi saya di bulan Desember meleset untuk hasil beberapa pertandingan. Yang mengejutkan tentunya kemenangan telak Liverpool atas Tottenham dan Man City atas Arsenal. MU berhasil mengembalikan formnya dan tidak heran akan menang di dua pertandingan terakhir tahun ini setelah sempat kalah dua kali berturut-turut dari Everton dan Newcastle. Yang menarik adalah lawan berikutnya Liverpool: City dan Chelsea yang keduanya adalah pertandingan Away. Mampukah Liverpool (baca: Suarez) mencuri poin dari kedua tim tersebut atau tetap kalah sesuai prediksi saya sebelumnya? Saya dengan senang hati bersedia merevisi prediksi tersebut karena berapapun poin yang dicuri Liverpool dari kedua pesaing berat tersebut menjadi sangat penting bagi Arsenal untuk kembali ke puncak klasemen. Liverpool bisa saja menang di kedua pertandingan tersebut dan tetap di puncak. Tapi secara jangka panjang, Chelsea dan City tetap lebih berbahaya dengan skuadnya yang lebih merata dan dalam.

…berapapun poin yang dicuri Liverpool dari kedua pesaing berat tersebut menjadi sangat penting bagi Arsenal untuk kembali ke puncak klasemen.

Namun kepastian ketiga pengisi empat besar klasemen tersebut pekan ini untuk drop poin tidak akan ada artinya bila Arsenal tidak menang saat melawan West Ham dan Newcastle. Di atas kertas, Arsenal mestinya mampu mengalahkan kedua tim ini, bila mampu mengatasi kendala waktu dan ruang. Selain mesti bertandang di kedua pertandingan ini, jarak waktu antara kedua pertandingan ini juga sangat berdekatan: Kamis dan Minggu. Rotasi pemain menjadi kunci bagi Wenger untuk memastikan enam poin diraih.

Preview vs West Ham

Melawan West Ham yang masih berjuang untuk mendapatkan kemenangan (dalam empat pertandingan terakhir kalah 3 kali dan seri sekali lawan Sunderland), Arsenal mesti menyerang total sejak menit pertama. Ubahlah pertandingan tandang menjadi kandang. Namun Wenger juga mesti merotasi pemainnya. Melawan West Ham yang relatif lebih mudah daripada Newcastle, mungkin inilah saatnya mengistirahatkan Ozil dan Giroud.

Ozil pertama kali mengalami berkompetisi di liga tanpa winter break dan Giroud perlu sedikit break untuk menemukan kembali ketajamannya. Podolski dan Bendtner butuh waktu bermain. Cazorla juga. Pertandingan ini menjadi saat yang pas untuk mengistirahatkan mereka untuk mengantisipasi kelelahan pemain saat melawan Newcastle yang pasti lebih berat.

Wilshere juga otomatis tidak bermain di pertandingan ini sehingga untuk melawan Newcastle Wenger bisa mendapatkan tiga pemain dalam kondisi yang lebih segar. Wenger bisa mencoba Podolski di pertandingan ini atau memberikan kesempatan kembali kepada Bendtner. Saya pribadi cenderung memasukkan Cazorla di sayap kiri, Bendtner di tengah dan Walcott di kanan. Untuk tengah Rosicky yang bermain bagus bisa meneruskan partnershipnya dengan Ramsey dan Arteta di tengah. Flamini bisa disimpan untuk Newcastle. Back four yang sama dipertahankan untuk stabilitas. Koscielny mungkin akan lebih fit saat melawan Newcastle.

Line ups: Szczesny – Sagna, Mertesacker, Vermaelen, Gibbs – Arteta, Ramsey, Rosicky – Walcott, Bendtner, Cazorla

Subs: Fabianski, Koscielny, Monreal, Flamini, Giroud, Ozil, Podolski

Line up dan bench yang cukup kuat ini mestinya mampu meraih tiga poin melawan West Ham dan bila Liverpool drop poin saat melawan Chelsea, kita akan kembali ke puncak klasemen. Saatnya Arsenal mengirimkan “Knock Out Blow” senilai 6 poin penuh ke rival-rivalnya di Boxing Day ini.

Up The Arse(nal)! #UTA

Advertisement

Manchester City: Six Pointer Pertama

Setelah dua hasil yang tidak terlalu menggembirakan melawan Everton dan Napoli, Arsenal akan berkunjung ke kandang Manchester City. Selain Chelsea, Manchester City adalah pesaing terkuat Arsenal musim ini. Dan kedua pertandingan melawan rival terkuat tersebut adalah pertandingan Six-Pointer. Di tulisan sebelumnya saya menuliskan hasil pertandingan Six-Pointer akan menjadi penentu posisi Arsenal di bulan Desember ini. Memenangkan pertandingan ini, Arsenal akan membungkam kecerewetan para pundit bola yang tak henti-hentinya meragukan kemampuan tim ini. Menang selisih poin jadi 9, kalah jadi 3, seri selisih poin tetap. Sebelum membahas pertandingan lawan Man City, mari kita bahas sedikit dua pertandingan sebelumnya yang tidak sempat ditulis di blog ini.

Everton

Everton di bawah Roberto Martinez tampil lebih dinamis daripada saat di bawah Moyes. Tak lagi mengandalkan Baines dan Fellaini, serangan yang dilancarkan Everton lebih dinamis dan lebih menyerupai tim-tim papan atas. Ross Barkley tampil lebih cemerlang daripada pemain muda andalan Arsenal seperti Wilshere hari itu. Everton menguasai bola di babak pertama dan Arsenal baru dapat melancarkan serangan berbahaya di lima menit terakhir babak pertama. Gol Ozil di babak kedua dibalas dengan tidak kalah cantiknya oleh Deulofeu, juga pemain muda, yang dipinjam dari Barcelona. Fakta menarik adalah tiga pemain terbaik Everton musim ini selain Barkley adalah pemain pinjaman: Deulofeu, Barry dan Lukaku. Ternyata selain pintar meracik taktik permainan, Martinez juga piawai soal transfer pemain. Mungkin Manchester United merekrut manajer Everton yang salah. Kepergian Moyes ternyata lebih menguntungkan Everton, paling tidak hingga saat ini.

Arsenal sendiri tidak bermain buruk di pertandingan ini, namun juga tidak sebaik pertandingan-pertandingan sebelumnya. Pressing Everton yang intens di babak pertama membuat Arsenal berkali-kali kehilangan bola. Ramsey dan Wilshere tak mampu menemukan permainan mereka. Namun di lima menit babak kedua, dua peluang emas Ramsey dan Giroud hasil pergerakan bola yang cepat di kotak penalti lawan masih berhasil ditahan Howard. Wenger memasukkan Walcott dan Rosicky di saat yang tepat. Umpan lambung diagonal Rosicky di-knock down oleh Walcott yang kemudian disambar Giroud namun tidak kena. Untungnya Ozil berada tepat di sampingnya dan “mengajarkan” Giroud bagaimana caranya melakukan volley yang benar di depan gawang.

Sayangnya unggul 1-0, Arsenal memilih bertahan. Mungkin karena mengingat fixture bulan Desember yang padat. Deulofeu yang baru masuk dan segar memanfaatkan perpindahan ke gigi mundur Arsenal ini. Umpan lambung Everton dari sisi kiri yang juga gagal disambar Lukaku (sepanjang pertandingan ini ia dikawal dengan baik oleh Koscielny), mendarat ke kaki Deulofeu. Gibbs mencoba menutup jalur tembakan Deulofeu. Sayangnya pemain yang dihadapinya ini bukan pemain biasa. Dengan short backlift, bola ditendang dengan cepat, sedikit melengkung tanpa bisa ditahan oleh Szczesny. Hilanglah rekor clean sheet kebanggaannya seiring dengan hilangnya kesempatan meraih tiga poin di minggu yang mana para kompetitor Arsenal pada kehilangan poin.

Hasil yang sedikit mengecewakan namun jika sedikit perspektif kita letakkan, City yang seri dengan Southampton, Chelsea kalah dari Stoke City dan Man United kalah dari Newcastle, maka hasil seri ini tidaklah buruk. Paling tidak lawan Arsenal berada di posisi yang lebih tinggi di klasemen daripada lawan para rival tersebut.

Napoli

Jujur saya tidak sempat menonton pertandingan ini dikarenakan kesibukan pekerjaan. Hanya sempat melihat highlight pertandingan. Memimpin grup hingga pertandingan terakhir dan kemudian mesti puas lolos sebagai runner up tentunya mengecewakan. Namun bila kita diberikan pilihan saat undian grup UCL, asal lolos dari Group of Death ini pun sudah cukup bagus. Napoli mesti tersingkir walaupun memiliki angka 12 poin, sama dengan Dortmund dan Arsenal. Tidak ada grup yang lebih ketat di Champions League daripada grup ini, bahkan sejak beberapa musim terakhir ini.

Perbedaan antara Napoli dan Arsenal di pertandingan ini ada pada ketajaman strikernya. Giroud sudah membuktikan diri sebagai striker yang dapat diandalkan dan menjadi kunci permainan Arsenal musim ini. Namun dalam pertandingan ini terlihat perbedaan “ketajaman” dan naluri “haus gol” seorang striker antara ia dan Higuain. Saat Giroud menembak, ia tak punya “short backlift”-nya yang membuat tembakannya sedikit mudah ditebak. Bandingkan dengan gol pertama Napoli di mana tembakan Higuain mengejutkan Szczesny karena dilakukan dengan cepat saat ia membalikkan badan. Dan bola juga mengarah ke pojok gawang. Unsur kejutan, kecepatan, short backlift (ayunan kaki ke belakang yang pendek), menjadi pembeda striker tajam dengan striker biasa. Mesti diakui dalam hal ini Giroud masih kalah dari Higuain.

Arteta diusir dari lapangan karena dua kartu kuning yang terlalu mudah diberikan wasit. Dalam posisi ketinggalan 1 gol dan kehilangan 1 pemain, mudah ditebak kalau Arsenal secara psikologis akan memilih bertahan daripada menyerang. Pokoknya bagaimana caranya agar tidak kebobolan lagi dan strategi itu memang berhasil. Gol kedua Napoli baru dapat terjadi di menit ke-92, dan saat bola dikembalikan ke tengah lapangan, waktupun habis. Arsenal selamat dan lolos ke Liga Champions. Undian berat menanti di depan dengan calon lawan seperti Real Madrid, Barcelona, Bayern Muenchen, Atletico Madrid, atau PSG. Namun kita bisa pikirkan itu nanti karena pertandingan baru akan berlangsung di bulan Februari. Masih ada kesempatan untuk menambah daya tempur di bulan Januari dengan pembelian baru ataupun dengan menyelaraskan Podolski, Walcott dan Chamberlain dengan permainan tim inti.

Tuan Rumah yang Tak Pernah Kalah

Manchester City tak pernah kalah di kandangnya di liga, bahkan selalu meraih nilai sempurna. Satu-satunya kekalahan mereka di kandang diderita dari Bayern Muenchen di Champions League. Namun itupun sudah mereka balas di Allianz Arena dengan skor 2-3. Dengan kondisi mental yang lagi tinggi sehabis mengalahkan juara UCL musim lalu, Manchester City akan berada pada kondisi terbaik saat menjamu Arsenal nanti.

Bagaimana dengan Arsenal? Tidak begitu meyakinkan di dua pertandingan sebelumnya. Kelelahan mulai mendera beberapa pemain seperti Ramsey, dan Ozil. Cazorla juga telah bermain di dua pertandingan berturut-turut. Menarik siapa yang akan dipilih Wenger untuk hari ini. Apakah Walcott akan diturunkan sejak menit pertama? Apakah Wenger akan memilih double pivot Arteta dan Flamini untuk memberikan rasa aman di belakang?

Wenger sebelum pertandingan mengatakan bahwa menyerang adalah pertahanan terbaik. Jika memang itu yang ingin ia buktikan dalam pertandingan hari ini, ia mesti memainkan Ramsey dan mendudukkan salah satu antara Flamini dan Arteta di bangku cadangan. Rencana memainkan mereka berdua di Napoli sedikit banyak menurunkan daya serang Arsenal. Ramsey-Arteta atau Ramsey-Flamini? Saya akan memilih Ramsey-Flamini di pertandingan ini. Kita butuh sedikit kecepatan dari Flamini untuk menjaga pergerakan pemain-pemain sayap City yang cepat.

Bila Ramsey dan Flamini yang dipasang, siapa yang akan menemani di sayap? Ozil rasanya akan dimainkan. Ia terlalu penting untuk didrop di pertandingan ini. Ia akan punya kurang lebih 9 hari untuk beristirahat sebelum Chelsea nanti. Lalu siapa yang menemani di kiri dan kanan? Bila Wenger belum yakin dengan Walcott ia akan memasang Rosicky dan Wilshere. Bila Walcott siap, maka Walcott dan Cazorla akan jadi pilihan yang lebih baik. Dengan adanya Walcott, maka Cazorla, Ozil dan Ramsey bisa konsentrasi pada menjaga possession bola sambil menunggu waktu tepat untuk memberikan through ball kepadanya. Tanpa Walcott, kita butuh tusukan Wilshere dan Rosicky.

Di belakang, kabar Sagna fit adalah yang sangat dibutuhkan Arsenal. Jenkinson sulit untuk mengatasi kecepatan kecerdikan dan trick-trick dari Nasri, Navas ataupun Silva. Dua pertandingan tanpa Sagna dan Arsenal kebobolan gol yang dimulai dari sisi kanan Arsenal. Di kiri Monreal atau Gibbs sama mumpuni.

Maka prediksi line ups saya sebagai berikut:

Szczesny – Sagna, Mertesacker, Koscielny, Monreal – Flamini, Ramsey, Ozil – Walcott, Giroud, Cazorla

Cadangan: Fabianski, Vermaelen, Gibbs, Arteta, Wilshere, Rosicky, Bendtner

Penyerangan Terbaik vs Pertahanan Terbaik

Bagaimana caranya mengatasi penyerangan terbaik di Premier League? Dengan menampilkan pertahanan terbaik. Navas, Nasri, Aguero, Negredo adalah kuartet paling berbahaya di liga saat ini. Belum lagi ditambah dengan tusukan Yaya Toure lalu overlapping dua fullback City, Kolarov dan Zabaleta. City menyerang lewat sayap dengan sangat baik. Untuk itu fullback dan pemain sayap Arsenal mesti bekerja keras menjaga sisi lapangan. Flamini juga akan sangat membantu. Ramsey mesti siap turun setiap saat untuk meng-cover lubang yang ditinggalkan Flamini. Bila berpikir untuk menahan serangan City, maka Arteta juga sepertinya diperlukan. Namun seperti kata Wenger tadi, Arsenal mesti menyerang. City memang berbahaya, namun selama bola lebih banyak dipegang Arsenal, selama itu pula bahaya tersebut tak akan muncul.

Cazorla, Ozil dan Ramsey adalah tiga pemain yang sangat dapat diandalkan untuk ball possession. Mereka akan mendistribusikan bola dengan sabar. Kecepatan Walcott akan sangat berguna agar Kolarov tidak sering overlapping dan membuat garis belakang City tidak terlalu maju. Pertarungan akan terjadi di sisi kanan Arsenal dan kecepatan Walcott akan menjadi penentu. Kedua tim akan saling menyerang dan pasti menjadi tontonan yang menyenangkan. Tentunya tontonan ini baru sempurna bila Arsenal mampu mendapatkan tiga poin di akhir pertandingan.

Mengalahkan tim yang belum kalah di kandang musim ini adalah salah satu ciri tim juara. Tantangan dengan bonus “six pointer” ini akan menguji kadar kelayakan tim Arsenal ini untuk memimpin klasemen hingga akhir tahun. Semoga kita bisa.

Victoria Concordia Crescit

Preview Singkat Everton: Arsenal Menang

Bila Arsenal menang malam ini (dan saya yakin akan) maka jarak antara Arsenal dengan juara bertahan Liga Inggris menjadi 15 poin. Angka ini lebih besar daripada kemungkinan jarak 11 poin saat Arsenal bertandang ke Old Trafford. Kekalahan pertama Arsenal sejak pertandingan pertama musim ini saat itu membuat jarak poin mendekat menjadi 5 poin namun 4 pertandingan berikutnya yang dilalui MU dengan hasil buruk membuat jarak 15 poin akan terjadi malam ini, setelah kemenangan Arsenal. Tampaknya RVP bukan peramal yang baik. “Arah” klub lamanya yang ia pertanyakan awal musim lalu ternyata malah lebih jelas daripada klubnya yang sekarang, the club in crisis. Kita akan bahas soal perubahan arah dan nasib kedua klub yang menjadi musuh bebuyutan sejak era EPL ini lain kali.

Musim Gugur
Resminya di Inggris saat ini sudah memasuki musim dingin namun klub-klub bola Inggris seperti sedang mengalami musim gugur. Poin demi poin berguguran di matchday kemarin. Tidak hanya MU yang memetik hasil buruk, Chelsea juga kalah kepada Stoke City dan Man City ditahan Southampton. Lagi-lagi prediksi saya tentang hasil di bulan Desember meleset. Kekalahan Chelsea dan kekalahan kedua MU di kandang sendiri agak di luar dugaan. Hanya hasil dari Man City dan Liverpool yang masih sesuai skenario. Memang tidak mudah untuk memprediksi hasil pertandingan sepakbola, maka ada pepatah “bola itu bundar”. Hasil kemarin ini sangat menguntungkan Arsenal karena bila Arsenal menang lawan Everton, kita akan punya tabungan gap 7 poin dari pesaing terdekat untuk menghadapi pertandingan-pertandingan sisa akhir tahun ini. Tabungan yang penting mengingat Man City dan Chelsea adalah musuh berikutnya.

Mengapa Yakin Menang?
Lalu kok bisa yakin Arsenal akan menang atas Everton malam ini? Yakin menang bukan berarti pasti menang, karena kita tak bisa melihat masa depan. Ada beberapa hal yang bisa menumbuhkan keyakinan tersebut.

1. Konsistensi
Ada sebab Arsenal memimpin klasemen sementara dan itu adalah konsistensi. Catatan tim ini sementara adalah P14 W11 D1 L2. Selain kekalahan dari Aston Villa yang berbau kontroversi dan dari MU setelah pertandingan yang menguras fisik dan mental di Dortmund, Arsenal tidak pernah gagal mendapatkan poin. Saat Man City, Chelsea, Liverpool dan terutama MU takluk dari tim-tim papan tengah dan bawah, Arsenal hampir selalu menang. Konsistensi ini juga dibuktikan saat melawan tim tangguh seperti Liverpool, Southampton dan di Champions League: Dortmund dan Napoli. Everton akan menjadi korban berikutnya dari konsistensi ini.

Konsistensi ini berawal dari lini belakang yang menjadi faktor pertahanan terbaik di Liga saat ini. Dimulai dari Szczesny yang tampil luar biasa tanpa lakukan kesalahan setelah pertandingan pertama liga. Szczesny menjadi seorang kiper yang memenangkan poin untuk tim, bukan menghilangkan poin sebagaimana beberapa kali kejadian di musim lalu. Bila terus berkembang, ia sangat bisa menjadi kiper yang melebihi Seaman dan Lehmann. Di depannya, back four selalu tampil konsisten dan pelapisnya juga tampil baik. Monreal, Vermaelen dan Jenkinson mampu masuk dan keluar tim tanpa harus merusak penampilan barisan pertahanan Arsenal. Jumlah enam clean sheet dan hanya kebobolan 10 gol dalam 14 pertandingan menjadi dasar konsistensi Arsenal. Selain pertandingan kontroversial lawan Villa, Arsenal tak pernah kebobolan lebih dari satu gol di liga. Dengan catatan rekor seperti ini, pemain Arsenal bisa percaya diri memasuki setiap pertandingan, demikian juga fans. Ada pepatah:

Strikers win you matches but defence win you the league.

2. Kreativitas tanpa batas
Mengapa Wenger membeli Ozil ketika prioritas yang jelas adalah striker, tanya para pundit bola di awal musim? Arsenal memang mencoba mendapatkan striker terbaik liga Inggris tapi gagal, namun kesempatan mencaplok playmaker terbaik Eropa tak boleh dilepaskan begitu saja. Ferguson dalam biografinya mengkritik kebijakan Wenger yang mengoleksi clones of midfielders. Bahwa Wenger membeli pemain-pemain tengah yang serupa seperti Nasri, Arshavin, sehingga lini tengah memang kreatif tapi kekurangan greget. Salah satu alasan Fergie menolak untuk membeli Ozil di tahun 2010 mungkin karena hal ini. Ia menolak mengoleksi duplikat pemain tengah kreatif. Dan begitu juga Moyes. Tak heran saat ini mereka berakhir dengan lini tengah yang dipenuhi Fellaini, Jones, Anderson, Cleverley dan kesulitan menciptakan peluang. Tak satupun pemain tersebut akan bisa masuk ke starting line up Arsenal saat ini. Kekayaan clones of midfielders Arsenal saat ini memastikan kontinuitas supply bola dan penciptaan peluang Arsenal terus terjaga mesti satu dua pemain dirotasi. Kemarin Rosicky yang main, malam ini mungkin Wilshere. Ozil, Cazorla, Rosicky, Ramsey dan Wilshere memastikan kreativitas bukan masalah Arsenal musim ini, dan sulit membedakan mana pemain utama mana cadangan. Hadirnya Flamini dan Arteta juga menambah fleksibilitas formasi yang dipasang Wenger, semua dengan tujuan kreativitas tanpa batas yang juga tetap gregetan.

3. Mukjizat
Sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa memeluk agama seringkali tidak didasarkan pada akal sehat, tetapi pada Mukjizat. Entah mukjizat yang dibaca di kisah-kisah agama lalu diyakini, atau yang dilihat sendiri. Mukjizat, hal yang sulit dipahami nalar karena kita tak punya penjelasan untuknya, sulit dilakukan orang biasa, membuat kita terkejut, kagum, lalu tidak jarang hadir keyakinan buta. Nah dalam hal ini, mukjizat yang diperlihatkan Ramsey lalu Ozil dan Wilshere adalah hal-hal yang menumbuhkan keyakinan. Mukjizat yang mereka tampilkan adalah hasil kejeniusan, talenta yang dilatih sedemikian rupa sehingga aksi luar biasa bisa dilakukan di pertandingan, tak hanya di latihan. Sebuah bukti yang mengangkat mereka di atas level pemain rata-rata. Dari semua tembakan Ramsey yang masuk, operan akurat Ozil, sampai gol pinball Wilshere yang membuat seisi stadion senyap, terkesima. Permainan one-two pemain-pemain tengah Arsenal seringkali membuat kita menahan nafas, untuk kemudian menggeleng-gelengkan kepala atas level teknik yang mereka miliki. Dan mukjizat ini lahir di setiap pertandingan sehingga tak mungkin untuk tak yakin kepada tim yang satu ini.

4. Olivier Giroud
Pemain Arsenal yang tak tergantikan ini akan bermain setelah beristirahat satu pekan, dan itu cukup untuk menjadi alasan kemenangan. Bendtner bermain bagus kemarin namun sentuhan, penguasaan bola di udara dan darat, dan flick sexy Giroud tak tergantikan. Giroud akan menjadi pembeda antara barang jadi dengan mentah. Lukaku akan dilihat dengan mata orang yang telah melihat Giroud dan penilaian mereka akan berubah. Tak hanya soal assist dan goal, kontribusi Giroud terhadap permainan Arsenal sangat luas dan signifikan. Deceptive movement-nya, benturan fisiknya, kemampuan ia “membeli” waktu beberapa detik untuk menciptakan ruang bagi pemain lainnya. Perlahan-lahan ia menjelma menjadi No.9 yang komplet. Bila ada kelemahan, adalah ia masih mengandalkan kaki kiri dan tidak nyaman dengan kaki kanannya.

Empat hal di atas membuat saya yakin Arsenal akan menang malam ini. Everton memang tim bagus, solid di belakang dan mampu menciptakan banyak peluang. Kedua bek sayap mereka tampil baik di beberapa pertandingan terakhir dan mereka tak lagi mengandalkan penciptaan peluang kepada Baines. Dan Lukaku adalah pemain dengan raw talent yang sangat kentara. Kemenangan mereka atas MU tidak mengherankan (walau prediksi saya seri) mengingat tumpulnya serangan MU dari open play dan kemenangan itu akan menjadi modal kepercayaan diri mereka saat berkunjung ke Emirates Stadium hari ini.

Namun Arsenal juga telah bertemu dengan tim yang lebih berkualitas daripada Everton dan mampu menaklukkannya. Bila Lukaku striker level A, maka Lewandowski level AAA. Lini tengah Arsenal akan mendominasi pertandingan ini dan melahirkan banyak peluang. Barisan pertahanan akan membungkam Lukaku. Arsenal bisa menang malam ini selama empat hal di atas tampil kembali dan tidak terjadi hal yang kontroversial yang dipengaruhi wasit. Tapi ingat bola itu bundar, mari kita nikmati saja 90 menit pertandingan nanti. Apapun hasilnya, Arsenal tetap top of the league.

Prediksi line ups:
Szczesny – Jenkinson, Mertesacker, Koscielny, Gibbs – Arteta, Ramsey, Ozil – Wilshere, Giroud, Cazorla

Subs: Fabianski, Vermaelen, Monreal, Flamini, Rosicky, Walcott, Bendtner